EXTRA JOS

3.2K 281 46
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

"Nal. Errr.. Aku temenin ya?" Ucap Melody di sela kegiatannya memasak di apartment Kinal.

Kinal yang tengah fokus bermain game di ponsel pintarnya sejenak menoleh menatap tidak ngeh kekasihnya tersebut.

"Aku cuma takut aja nanti terjadi hal yang gak diinginkan." Ucap Melody lagi.

Kinal tersenyum, mulai paham arah pembicaraan Melody. Ia matikan permainan game-nya, meletakkan ponsel di atas meja, lalu beranjak bangun dan menghampiri gadis bertubuh tidak terlalu tinggi itu.

Dipeluknya gadis itu dengan posesif dari belakang, ia kecup pundak dan leher putih gadis itu lembut hingga membuat Melody sedikit berjengkit merasa geli dengan bulu romanya meremang akan perlakuan Kinal.

"Gak akan terjadi apa apa, Mel. Kamu jangan terlalu kuatir begitu. Hm." Ucap Kinal lalu kembali mengecup kulit leher Melody.

Lagi, Melody kembali berjengkit geli mendapat kecupan tersebut. Ia mengusap dan sedikit meremas rambut Kinal tatkala prianya tersebut kembali mengecup kulit lehernya. Tubuhnya menjadi sedikit bergetar dengan aliran darah yang berdesir cepat, membuat hasrat yang terpendam di dalam dirinya berontak ingin keluar.

"Nnnhhhaaalll."

Desahan gadis itu lolos juga mendapat kecupan kecupan lembut serta sedikit jilatan di belakang telinganya. Remasan pada rambut Kinal semakin kuat dan desiran darah yang mengalir cepat semakin membuatnya kesulitan untuk mengendalikan gairah yang membuncah hebat.

"Enggghhh nnhhhalll!"

Tubuh atas Melody menggelinjang saat merasakan remasan lembut pada buah dadanya. Kecupan dan remasan Kinal seolah membuatnya bagai orang mabuk, melayang tinggi dengan sensasi yang sukar untuk dijabarkan.

Kinal tersenyum dalam kecupan kecupannya di leher mulus Melody, tiba tiba ia mendadak menghentikan aksi nakalnya tersebut.

"Errgghhh hihh!" Erang Melody geram merasa digantung dan dipermainkan. Ia berbalik badan menatap horror Kinal yang malah tertawa nyengir tanpa dosa seolah tidak merasa bersalah.

"Kenapa?" Tanya Kinal menautkan kedua alisnya.

Melody menggeram tertahan, tatapannya semakin horror saja membuat Kinal mau gak mau jadi ciut juga nyalinya. Perlahan lahan Kinal melangkah mundur bermaksut menghindar dari ancaman bahaya yang siap Melody lancarkan.

Namun...

Settt!

Belum juga niatnya terlaksana, Melody sudah lebih dulu menerkam Kinal dan menyerangnya tanpa ampun, sampai sampai Kinal kelabakan dan kewalahan dibuatnya.

Serangan apa itu?!

Ya pokoknya itulah. Pokoknya kalo laki laki dan perempuan berduaan di tempat sepi, maka yang ketiga itu pasti Kalian. Nah, itu serangan yang dimaksut. wkwkwk.

---

Kinal berkali kali mengusap tanda merah kehitaman di sekitar leher dan dadanya. Tanda merah kehitaman akibat serangan brutal yang dilakukan Melody tadi.

"Gila! Melody meski kecil gitu ternyata ganas juga. Padahal cuma permainan awal doang gak sampai inti permainan, tapi udah ganas gini. Hufh, gimana kalo sampai inti permainan ya? Gak kebayang deh gimana remuknya nih badan. Ckckck. Cewek emang tidak terduga, tampilan luar belum tentu mencerminkan kelakuannya di atas ranjang. Bener bener penuh misteri." Batin Kinal dalam hati.

LARUT [End]Where stories live. Discover now