LARUT.23

2.5K 234 45
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Bug

Bug

Jdugk

Kinal menghajar Bimo hingga babak belur. Ia tahu Bimolah orang yang memukul bola hingga mengenai kepala Melody dan membuat Melody pingsan.

"Nal sudah Nal! Tahan emosi loe!" Lerai beberapa orang menahan Kinal yang kembali hendak menyerang Bimo.

"MAJO LOE BANGSAT! JANGAN JADI PENGECUT LOE!" Teriak Kinal keras dan tegas menantang Bimo.

Bimo menatap Kinal dengan tatapan penuh kebencian. Ia mengusap darah segar yang keluar dari bibirnya yang terluka. "Kalo loe gentle, gue tunggu loe di lapangan belakang pulang sekolah nanti." Ucapnya dingin. Setelah itu dia berjalan pergi diikuti teman temannya.

Cih!

Kinal berdecih. Ia singkirkan orang orang yang menahan tubuh dan tangannya. Setelah itu ia berlalu pergi dari tempat itu diiringi kasak kusuk orang orang yang melihat perkelahian tadi.

---

Naomi sedikit mengendurkan ikat pinggang yang melilit di perut Melody, setelah itu dia mengambil minyak kayu putih dari kotak P3K dan mulai mengoles oleskan minyak tersebut di bawah hidung Melody agar Melody cepat siuman.

"Uughhh."

Tak lama Melody mulai sadar juga dari pingsannya. Gadis itu mengerjap ngerjapkan matanya sebentar untuk menyesuaikan penglihatannya dari cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Sukurlah loe sadar juga akhirnya, Mel. Hufh, bikin panik aja sih loe." Kata Naomi bernapas lega.

"Auhhh." Keluh Melody merasa sangat pusing ketika hendak beranjak bangun dari berbaringnya.

"Ehh, jangan bangun dulu. Loe baru saja siuman, pasti masih merasa pusing." Hardik Naomi seraya menahan tubuh Melody untuk tidak bangun dulu.

Melody menurut, ia tidak berusaha beranjak bangun lagi. Ia kembali berbaring lalu mulai memijat mijat keningnya untuk mengurangi rasa pusing di kepalanya.

"Mi. Gue kenapa?" Tanya Melody setelah pusing di kepalanya sedikit reda.

"Loe tadi pingsan gara gara kena bola Volley. Untung aja Kinal sigap nolongin loe, kalo gak... Gak tahu deh loe bakal jadi apaan." Jawab Naomi.

"Kinal?" Lirih Melody bertanya sedikit mengernyit yang dianggukin Naomi.

"Iyaa. Tadi Kinal nolongin loe dan membawa loe ke sini." Ujar Naomi menjawab. "Kepalo loe ternyata batu juga ya. Terkena bola begitu keras tapi tidak apa apa. Kalo orang lain mungkin udah gegar otak kali terkena bola seperti itu." ucapnya sedikit bercanda.

Melody tidak tertawa akan candaan Naomi, pasalnya kepalanya masih sedikit pusing untuk merespon candaan sahabatnya itu.

"Ehh, Mel.. Tahu gak? Tadi itu Kinal panik banget loh waktu loe pingsan. Kayaknya dia kuatir banget deh sama loe."

"Oya?"

"Iyaa. Loe sih pake pingsan segala, jadi gak tahu'kan gimana raut muka panik dan kuatirnya Kinal tadi. Sumpah deh, Mel.. Lucu banget tahu gak. Gue aja sampe pengen nyubit pipi dia gara gara melihat muka lucu dia yang panik itu. Hihihihi."

Melody mendengus cepat mendengar penuturan Naomi yang menurutnya sedikit lebay. "Orang pingsan mana bisa tahu, Naomiiii..." ucapnya gregetan sendiri.

LARUT [End]Where stories live. Discover now