9 | ALBERIC2

91.5K 4.5K 183
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Kata orang cinta itu bisa membiat kita buta, tetapi apakah cinta bisa membuat kita bisu? Bisu saat kita ingin mengungkapkan kesalahan dari si pemilik hati
-Alberic


"Hello Lena, you're look so beautiful." Pujian itu membuat Lena tersenyum sipu. Alpha yang ada di damping Lena ikut tersenyum.

"Mommy buat calon istri aku tersipu." Alpha terkekeh pelan, lalu ia tersenyum kepada mommy dan daddy nya dengan manis. "Mommy sama daddy tinggal dimana?" tanya Alpha.

"Di hotel yang nggak jauh dari sini," Alpha manggut-manggut. Ia menatap daddy nya.

"Dad, Alpha mau tanya. Pas dulu nikah mommy cantik gak?" tanya Alpha, mommy Alpha yang mendengar itu menatap suaminya dengan tersenyum malu. Lena pun melihatnya ikut tersenyum.

"Sekarang aja udah cantik apalagi yang dulu." Mommy Alpha langsung memeluk suaminya dengan wajah yang sudah memerah. Alpha dan Lena hanya terkekeh pelan melihat sepasang suami-istri yang umurnya sudah tidak muda ini masih terlihat mesra.

"Yaudah, Alpha mau ke belakang dulu ya, dadah."

"Bye, Be carefull beby!"

Alpha menggandeng Lena ke tempat yang agak jauh dari keramaian, karena Lena sangat pusing mendengar suara dari orang-orang yang lewat maupu yang tidak. Ya! Lena akan merasa pusing mendengar berbagai suara yang di jadikan jadi satu itu.

"Kamu capek gak?" tanya Alpha lembut, karena ia ingin Lena tetap sehat apalagi sebentar lagi mereka akan menikah.

Lena mengangguk lemah. "Iya aku baik-baik aja kok." Lena tersenyum lalu ia duduk di kursi yang tersedia di sampingnya. Lena membuka ponselnya dan melihat sesuatu yang membuat matanya terbelalak.

"Ini demi apa coba?!" Lena memekik heboh, Alpha yang berada di sampingnya sangat penasaran apa yang di lihat Lena di ponselnya. "Sumpah demi apa ini?!"

"Kamu kenapa sayang?" tanya Alpha dengan mengelus surai rambut Lena. Lena menoleh menatap Alpha lalu menyodorkan ponselnya ke depan wajah Alpha.

"Si Yuka pacaran sama si Arie, nggak nyangka banget. Kok aku merasa nggak percaya ya." Lena menatap lekat ponsel di tangannya, lalu memberi love pada postingan tersebut, tak lupa ia meninggalkan sebuah komentar yang berisi permintaan pj kepada Yuka. Dan satu lagi Lena mengingat sesuatu, bukannya pas waktu itu di cafe Arie bilang ia akan ke luar negeri? Entahlah.

"Aku juga gak nyangka kalau kita tunangan bahkan mau menikah." Alpha terkekeh pelan. "Padahal kamu itu dulunya suka menyendiri, hahaha." Lena memukul bahu Alpha.

"Kok kamu jahat sama aku?" Lena mencebikan bibirnya. Lalu ia hendak berdiri namun Alpha mencekal tangannya membuat Lena duduk kembali.

"Kamu jangan marah atau aku cium?" Lena terdiam wajahnya memerah, terlihat salah tingkah pula. Alpha yang melihat itu terkekeh pelan.

"Iya aku gak marah. Tapi sebagai syaratnya beliin aku es krim, satu kulkas harus penuh." Alpha menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya. "Iya nanti aku beliin, apa sih yang nggak buat kamu."

"Alpha," panggilan itu membuat Alpha dan Lena mendongkak, Alpha menatap orang yang memanggilnya dengan perasaan yang sangat bahagia.

Tanpa aba-aba Alpha langsung memeluk orang tersebut. Laki-laki yang di peluk Alpha tersenyum. "I miss you," bisik Alpha.

"I miss you too,"

"Honey!! Kenapa kamu tinggalin aku?!" teriakan itu membuat Alpha dan Lena menatap orang yang memanggil entah kepada siapa.

Orang itu datang dan langsung merangkul mesra laki-laki di sampingnya. Lena membeku, melihat orang di depannya tersenyum. Senyuman yang penuh dengan makna. Perempuan yang ada di depannya langsung memeluk Lena. Alpha yang melihat itu tersenyum manis kare perempuan tersebut langsung akrab dengan calonnya.

"Bi___Bianca?" Lena tergagap untuk menyebut nama tersebut.

"Hai adik ipar," bisik Bianca.

×××××

"Kamu serius Alpha?? Kamu gak bohong??" Lena menatap Alpha tak percaya. "KENAPA KAMU GAK BILANG DARI AWAL?!" teriak Lena membuat Alpha menunduk.

"Maafin gue Lena," Alpha menunduk penuh sesal karena ia tidak berterus terang kepada perempuan yang ada di depannya.

"Gue gak nyangka Al," Lena menatap Alpha dengan tangan terkepal. Untung saja kedua orang tua Alpha dan Lena masih di luar untuk menyambut tamu yang baru saja datang.

Alpha menghembuskan nafasnya lalu mendongkak menatap Lena, ia maju selangkah ke hadapan Lena. "Aku mau tanya sama kamu Lena,"

"Kalau misalkan aku bilang dari awal, kamu masih mau nerima aku?" pernyataan Alpha membuat Lena bungkam. "Apa kamu mau menikah sama aku kalau kamu tahu Bianca itu kakak ipar aku?" nada bicara Alpha mulai meninggi.

"Bianca emang salah apa sama kamu Lena?" tanya Alpha mulai melembut.

Lena menunduk. "Bianca udah hancurin masa Sma aku Al, Bianca itu adalah Caca yang sering aku ceritai sama kamu waktu itu." Cicit Lena pelan dengan isakan yang samar-samar terdengar.

"Gak mungkin kakak ipar aku lakuin hal yang gak berguna kayak gitu Len, gak mungkin." Alpha menatap Lena lekat lalu setelah itu ia mendekati Lena lalu memeluknya erat.

"Maafin aku Lena, maafin karena aku sudah bentak kamu. Dan maafin aku karena kali ini aku nggak percaya dengan apa yang kamu ucapkan." Lena tersenyum getir, harapan ia hanya satu ia tidak ingin kejadian masalalu terjadi lagi dalam hidupnya.

Lena menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Alpha yanh masih terbungkus oleh setelan jas yang masih rapi. "Aku gak mau kalau kita malah berantem Al, padahal kita baru tunangan belum aja menikah." Alpha mengusap rambut Lena.

"Iya Lena, aku minta maaf banget sama kamu." Bisik Alpha. "Tapi kalau masalah Bianca, aku belum percaya." Tambahnya.

Lena hanya mendengus, lalu mengangguk. Sekarang ia ingin menemui sahabatnya untuk mengeluarkan unek-uneknya tetapi itu tidak mungkin karena sekarang mereka pasti sudah ada di rumah masing-masing.

"Oh iya bentar lagi ada tamu keluarga aku yang berasal dari London. Aku juga punya banyak saudara lho," Alpha berusaha menghibur Lena agar Lena bisa tersenyum kembali.

"Aku juga punya saudara perempuan yang sepantaran sama kamu, tapi cantikan kamulah kemana-mana." Lena tersipu wajahnya memerah seperti kepiting rebus. "Kalau saudara aku itu gak ada apa-apanya di banding kamu."

"Alpha bisa aja." Kekesalan Lena mulai mereda, ia jadi melanjutkan obrolan-obrolan tentang keluarga Alpha.

"Saudara aku ada yang laki-laki juga. Tampan semua lagi, tapi lebih tampan aku daripada mereka." Pd Alpha membuat Lena mencibir pelan.

"Kalau aku suka sama diantara salah satu dari mereka bagaimana?" tanya Lena membuat Alpha terlihat tengah berfikir keras.

"Aku bakal pecat dia dari keluarga Fendricollas, terus dia bakal aku tendang dari rumah hahaha." Alpha tertawa begitupun dengan Lena, Lena tertawa dengan memeluk Alpha begitupun sebaliknya. Bahkan Lena sampai melupakan sesuatu yang membuat hatinya terganjal.

Ya! Lena melupakan satu hal, apakah hidupnya akan bahagia dengan Alpha setelah ini?

A/N : hari ini aku dobel up dongs:*
Aku takut Lena kenapa-napa. Pengennya sih musnahin si Bianca tapi kalau di musnahin Alberic2 ceritanya bakal jadi flat dan monoton banget. Terimakasih atas dukungan kalian btw:*


Follow ig
albericavano_
saylena.maymac_

LENRIC [ALBERIC2]Where stories live. Discover now