32 | ALBERIC2

50K 2.4K 52
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading

Jalan kisah kita sudah berbeda jadi tolong tinggalkan aku walau itu hanya sakit yang melanda. Aku rela jika kau pergi, daripada hati ini terus tersakiti
-Lenric

Eric kini meminta Daisy untuk ke Cafe Kelopak, ia sudah memutuskan jika ia akan melepas Daisy. Ya ia sudah bertekad seperti itu. Eric sudah meminta Grace pulang, tanpa diantar dan Grace memaklumi itu.

Sekarang Eric sudah sampai di depan sebuah cafe yang masih seperti dulu, bernuansa merah muda, seperti dimana ia pertama kali mengantarkan Lena. Etic berjalan masuk ke sana dan melihat ada Daisy dengan senyuman lebarnya.

"Hai Eric!" sapa Daisy, Eric hanya membalasnya dengan senyuman.

Sepertinya Daisy sudah memesankan minuman untuknya hingga kini tersedia dua gelas jus alpukat di atas meja. Eric menarik nafas lalu menghembuskannya, mungkin hari ini ia akan membuat seorang perempuan kembali menangis, Eric pengecut? Entahlah.

"Daisy maaf gue nggak bisa lanjutin hubungan gak kita ini." Gerakan Daisy yang tengah mengaduk minumannya terhenti, kepalanya mendongkak menatap Eric seakan meminta penjelasan lebih.

"Gue udah punya calon tunangan dan itu bukan lo," Daisy terdiam sebentar, lalu Daisy tersenyum kecil. Ia sudah tahu pasti suatu saat Eric akan mengatakan ini, karena hubungan mereka begitu tidak jelas. Dan saat malam yang lalu Dara-Ibu Eric memberitahu soal ini kepada Daisy, semalaman pula Daisy merencanakan hidup untuk kedepannya dan usaha untuk melupakan Eric.

Daisy memegang satu tangan Eric. "Nggak apa-apa kok Ric, kalo emang itu pilihan lo gue bisa maklumi. Karena gue mau lihat lo bahagia." Jawaban yang tidak terduga itu membuat Eric sedikit tersentak kaget.

"Maksud lo?"

"Karena lo udah dapat pasangan yang menurut lo cocok, gue bakal mundur dan gue bakal pergi." Daisy memberikan senyuman manisnya. "Makasih udah hadir di hidup gue walaupun itu cuma sekejap, gue tahu hati lo nggak bisa memaksa buat mencintai gue."

Eric tersenyum, lalu tangan kanan mengacak rambut Daisy. "Ternyata lo cewek baik ya, semoga nanti lo dapat cowok yang juga sayang sama lo."

Daisy mengangguk-anggukan kepalanya pelan. "Mungkin sekarang dan selamanya gue nggak bakal di indonesia lagi."

Eric menaikan alisnya tidak mengerti. "Hah?"

"Gue bakal ke Spanyol dan menetap di sana, gue bakal nyari kehidupan baru disana. Makasih Ric karena lo pernah jadi bagian di hidup gue sebagai cowok berharga yang pernah hinggap di hati gue."

Mata Daisy sudah terlihat memerah tetapi dengan usaha ia menahannya. Daisy tersenyum lalu mengambil tas kecil yang dibawanya. "Gue pergi dulu, makasih." Daisy berlari ke luar cafe dan meninggalkannya.

Eric menghembuskan nafasnya, ada rasa kasihan melihat perempuan itu, tetapi bagaimanapun agar perempuan itu tidak terlalu sakit ia harus lebih cepat melepas.

×××××

"Akhirnya kita sudah sampai!!" pekik para perempuan terkecuali Lena saat mereka sampai di sebuah villa milik Chintya pemberian dari orang tuanya.

"Capek banget," itulah yang kini dikatakan Lena. Alpha berdoa semoga saat di sini Lena tidak mengidam yang aneh-aneh.

"Bagian kamarnya ini dimana? Kasihan istri gue," Alpha membuat semua orang menoleh kepadanya. Lena kini duduk dengan menyandar ke Alpha membuat Anna mendengus kesal melihatnya.

LENRIC [ALBERIC2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang