33 | ALBERIC2

50.4K 2.4K 92
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading

Jangan buat aku terluka untuk yang kedua kalinya, karena aku tahu sakitnya memang menyiksa, membuat aku trauma dalam cinta
-Saylena

Malam ini adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh sekumpulan orang yang kini tengah berlibur ke villa. Malam yang penuh bintang seakan mereka semua tahu keadaan hati masing-masing. Ya! Lena bahagia sekarang tetapi entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Seakan Lena takut jika ada suatu hal yang terjadi.

"Bianca," panggilan dari Lucas membuat Bianca menoleh. Bianca menaikan sebelah alisnya, Lucas berdehem sebentar. Lucas kini hanya memakai kaos putih dengan corak abstrak dipadukan dengan jeans hitamnya.

"Tiba-tiba perusahaan aku mengalami masalah, dan aku harus membereskan semuanya. Satu jam lagi aku ada meeting, maaf karena aku nggak bisa temenin kamu." Bianca tersenyum kecil lalu menggenggam tangan Lucas.

"Nggak apa-apa kok, ini kunci rumahnya supaya kamu bisa ganti baju." Lucas mengangguk lalu mengambil kunci yang Bianca ambil dari kantong sweaternya.

"Makasih," Lucas memeluk Bianca sekejap lalu pergi berlari ke luar villa, sekarang Lucas terlihat sangat tergesa-gesa. Bianca memandanganya hanya dengan menarik nafas panjang.

Lena yang berada di samping Bianca mengelus pundak Bianca, dan tak lupa pula memberikan satu senyuman manis. Anna dan Chintya sudah berada di atas rumput taman villa ini. Malam ini mereka minum teh bersama, dan memakan-makanan ringan sambil mengobrol ala-ala perempuan.

"Mungkin perusahaan Lucas lagi ada masalah, Alpha juga sekarang sedang sibuk di kamarnya untuk persiapan meeting besok malam." Bianca mengangguk-anggukan kepalanya, ternyata kedua adik-kakak itu sama sibuknya.

Keempat perempuan itu duduk di rumput-rumput. Untung tidak ada hujan jadi rumput ini tidak basah. Mereka beradu canda hingga tawa mereka sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Lena udah berapa minggu kandungan lo?" tanya Chintya kepo.

"Baru tiga minggu, bentar lagi sebulan." Jawab Lena dengan melihat perutnya.

"Masih lama berarti ya," Lena mengangguk-angguk.

"Ekhem," seseorang bangun dari duduknya hingga ia kini berdiri. "Gue ada yang kelupaan di dalam." Lena, Bianca dan Chintya mengangguk.

Anna berjalan menjauhi mereka bertiga, dan melangkah masuk ke dalam villa. Dengan santainya Anna bersenandung kecil hingga ia sampai di ruang tengah. Anna mengedarkan pandangannya lalu ia naik ke tangga. Tanpa menghentikan senandung kecilnya ia masuk ke dalam kamar dengan pintu bewarna cokelat muda.

×××××

"Kok si Yuka bisa tiba-tiba gitu ya. Ada rasa nggak rela gitu dia tinggalin kita." Sahut Aice yang diangguki oleh Manda.

Malam ini Aice menginap di rumah Manda, Manda mengijinkannya membuat Aice terlihat bahagia. Tidak ada permainan apapun seperti apa yang dilakukan semasa Sma namun acara menginap ini kurang ramai karena tidak ada Yuka dan Lena.

"Sama gue juga, nanti kalau dia pulang atau gue ke sana nyusulin dia gue mau minta penjelasannya." Aice menatap Manda berbinar, ucapannya sama dengan apa yang akan ia katakan.

"Nah betul!" Aice menjetikan jarinya.

"Eh gue mau nanya Manda sama lo, waktu di cafe yang teriak-teriak nggak jelas. Itu lo kenapa?" tanya Aice kepo dengan menatap Manda.

LENRIC [ALBERIC2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang