31 | ALBERIC2

53.6K 2.4K 211
                                    

Cinta membuatku buta, buta akan penghianatan yang nyata. Cinta itu bisu, tidak berucap saat langkah menuju arah yang salah. Cinta itu tuli, tidak dapat mendengarkan keburukannya sekalipun
-Lenric

Hari ini hari dimana Lena, Alpha dan yang lainnya akan berlibur ke sebuah villa milik teman Bianca. Lena sudah bersiap begitupun dengan Alpha, semalam mereka harus packing-packing dulu. Padahal Alpha meminta Lena untuk beristirahat tetapi Lena menolak karena jika pekerjaan seperti ini di kerjakan oleh Alpha hasilnya pasti akan menambah Lena frustasi.

Hari ini Lena dan Alpha membawa mobil sendiri dan mengunjungi rumah besar Bianca. Lena sedari tadi sangat berantusias terlebih lagi ia pasti akan bersenang-senang dengan Alpha. Membayangkannya saja sudah membuat hati Lena berbunga-bunga. Alpha melirik istrinya dengan senyum penuh kebahagiaan, ia sangat menyayangi Lena melebihi dirinya sendiri. Lena adalah segalanya, separuh nafasnya.

"Kamu mau beli camilan dulu nggak?" tawar Alpha, Lena tentu mengangguk. Perutnya sangat lapar, terlebih lagi kini usia kandungan Lena sudah masuk usia tiga minggu. Tetapi beruntungnya Lena tidak mengalami morning sicknes dan tetapi hanya ngidam-ngidam yang aneh seperti mangga memakai selai anggur, atau gorengan tahu yang di cocol ke es krim.

"Tapi aku sekalian mau beli sesuatu," cicit Lena, wajahnya memerah membuat Alpha yang melihatnya mengernyit bingung.

"Beli apa? Biar aku yang beli, kamu di mobil aja. Kamu nggak boleh kecapekan oke. Sekarang bilang kamu mau beli apa?" Lena tersenyum malu-malu, membuat Alpha bertambah penasaran.

"Roti jepang, Bianca katanya nitip sama aku." Alpha mengernyitkan dahinya. Roti jepang? Apaan tuh, kenapa Bianca tidak membelinya langsung ke Jepan. Alpha tidak tahu apa itu roti jepang, karena ia bukan asli dari Indonesia, dan di london tidak ada yang namanya roti jepang.

"Sayang di supermarket nggak mungkin ada roti jepang, lagipula kenapa nggak sekalian Bianca aja yang pergi sekalian sama Lucas?" Lena mengerutkan bibirnya lalu berdecak kesal.

"Pokoknya kamu bilang aja ke mbak-mbak kasirnya kalau kamu lagi nyari roti jepang. Pokoknya itu, Bianca itu sama aja kayak kakak aku." Lena terkekeh tanpa sepengetahuan Alpha, ia menghela nafasnya sabar, bumil memang labil.

Tak lama mobil Alpha terparkir di parkiran supermarket. Alpha turun dari mobilnya dan meminta Lena untuk menunggunya. Alpha membuka pintu dan berjalan masuk kesana, untung saja kasir sepi, Alpha berjalan menghampiri kasir.

"Mbak, mau tanya kalau di sini ada roti jepang gak?" Mbak kasir itu membulatkan matanya, lalu tersenyum tipis. Ia mengangguk lalu meminta Alpha untuk mengikutinya.

Alpha mengernyit binung saat kasir tersebut malah mengarah ke rak dimana barang-barang perempuan tersedia. "Silahkan dipilih,"

"Hah?" tanya Alpha masih belum mengerti.

"Mungkin yang di maksud roti jepang itu pembalut." Alpha terkejut lalu cepat-cepat membuka ponselnya, dan menghubungi istrinya lewat pesan.

Maksud kamu beli pembalut sayang??
-Alpha

Iya sayang
-Lena

Alpha menghela nafas sabar. 'Untung sayang, kalau enggak udah gue ceburin ke lobang tolet,'

×××××

"Lucas! Ponsel aku di kemanain?" Teriakan yang amat melengking itu membuat Lucas menutup telinganya. Sang ratu mulai mengamuk.

Bianca berlarian menghampiri Lucas yang kini tengah duduk di sofa tengah. Lucas menatap Bianca santa seolah teriakan tadi hanya angin lalu. Bianca menatap Lucas geram, mengapa suaminya tidak menanggapinya.

LENRIC [ALBERIC2]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora