22 | ALBERIC2

62.8K 3.2K 32
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Semua harta tidak bisa membeli cinta karena rasa akan datang dengan terbiasa. Hati tidak punya kunci untuk dimiliki tetapi hati mempunyai perasaan yang akan patah saat tersakiti
-Lenric

Sekarang Lena berada di depan tempat Alpha bekerja, kini ia memakai pakaian dengan style dress bewarna hitam selutut tak lupa rambut panjangnya ia gerai. Lena berada di kantor Alpha pukul tujuh malam karena tadi pagi jam sembilan sampai jam empat sore Lena menghabiskan waktunya di pantai bersama Eric.

Lena memasuki gedung tinggi menjulang di depannya dengan anggun. Lena berjalan dengan high heelsnya yang bewarna gold, tak lupa ia pun membawa sebuah dompet dengan ukuran sedang bewarna hitam dengan tambahan warna gold.

Lena berjalan hingga sampai di meja resepsionis. Terlihat resepsionis itu menatap Lena malas, dengan tangan kanan memegang liptint yang baru saja dioleskannya. Terlihat dari name tagnya perempuan itu bernama Grace.

"Saya ingin bertemu Alpha," ucapan singkat Lena membuat Grace mendelik tidak suka kepadanya.

'Dia seperti perempuan yang ada di siaran langsung instagram Alpha, nge-livenya juga mana dikamar lagi.'

"Buat apa? Mau jual diri sama bos saya?" perkataan tidak tersaring itu begitu saja meluncur dari mulut Grace, wajah Lena memerah menahan marah.

"Kalau bicara itu dijaga Mbak!" gertak Lena dengan wajah kesal. Grace tersenyum miring, ia tidak suka dengan perempuan di depannya ini, karena Lena dekat dengan bosnya Alpha, atau perempuan tersebut yang kegatelan. Grace bangkit dari kursinya dan keluar dari bagian meja resepsionis. Setelah itu ia berdiri di depan semua orang yang berlalu lalang.

"Permisi, tolong perhatiannya." Lena menatap geram Grace. Semua orang menghentikan aktifitasnya karena intruksi dari Grace.

"Kalian kenal siapa perempuan di samping saya ini?" tanya Grace membuat semua karyawan mulai berbisik-bisik.

"Dia perempuan simpanan bos Alpha," semua orang membelalakan matanya.

Karena geram Lena maju menghampiri Grace dan menampar pipinya membuat semua orang menatapnya terkejut, tak ada yang berani melerai mereka. Karena semua orang tahu jika Grace itu adalah perempuan paling dekat dengan Alpha selain Anna. Alpha selalu bersikap ramah kepada Grace, bahkan mereka berdua satu kontak dan Grace termasuk orang yang Alpha percaya.

"Gue nggak seperti yang lo omong, jaga kata-kata lo!" Lena pergi dari hadapan Grace dan berjalan menghampiri salah satu karyawan yang menatap Lena sinis.

"Ruangan Alpha mana?" tanya Lena tetapi karyawan perempuan itu tetap diam.

"Ke arah utara, setelah itu ada lift dekat pojok kanan, anda tahu kan di lantai berapa ruangan bos Alpha?" Yang menjawab adalah seorang laki-laki berbadan gempal dengan senyum lebarnya.

Lena mengangguk. "Makasih," setelah itu Lena pergi meninggalkan semua orang disana, Lena masih mendengar misuh-misuh para karyawan Fendricollas's group. Tapi tak Lena pedulikan sekarang, sebentar lagi ia akan membuat mulut mereka bungkam. Lena senghaja tidak menelpon Alpha sekarang, itu akan memperumit masalah apalagi perempuan yang tak suka padanya sangat banyak.

Setelah Lena sampai di depan ruangan Alpha, ada seorang perempuan yang duduk di sana dengan pakaian yang minim sekali, apalagi make upnya sangat tebal, Lena perkirakan jika perempuan itu pasti sudah menginjak umur 30-an.

"Permisi bisa bertemu dengan Alpha?" tanya Lena, perempuan itu menatap Lena dengan menaikan sebelah alisnya.

"Gak ada," jawabnya singkat.

LENRIC [ALBERIC2]Where stories live. Discover now