12 | ALBERIC2

80.4K 4.4K 250
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

"Jangan ngelamun mulu kesambet tau rasa lo!" cibir Jo dengan makanan yang masih di kunyahnya.

Eric berdecak pelan. "Telen dulu baru lo ngomong," Farel yang melihat pertengkaran adu mulut mereka hanya terdiam, sedari tadi matanya hanya terfokus kepada Manda yang tengah tertawa bersama teman-temannya.

Eric menatap ponselnya, menscroll mencari sesuatu yang bisa menghilangkan kegelisahannya dan kegalauannya. Jujur saja jika hati Eric hari ini hancur berkeping-keping. Karena niatnya ingin berbaikan setelah Lena kembali ke Indonesia, ini malah Lena yang akan menikah dengan orang lain bahkan sudah menikah.

Lalu mata Eric menjelajah hingga pandangannya terpaku pada seorang perempuan yang tengah di peluk mesra oleh lelaki di sampingnya. Eric mengernyit untuk apa ia ada disana? Bukannya ia sudah pergi? Yuka yang melihat Eric tengah menatap sesuatu membuatnya mengikuti arah pandang Eric, lalu Yuka mengangguk mengerti.

"Bianca?" Yuka berbicara membuat Eric, Jo, Farel, Aice dan Manda menatap Yuka bingung. "Iya itu Bianca, lo kayak orang kebingungan aja lihat dia." Yuka terkekeh pelan.

"Tapi gue bingung kenapa dia ada disini?" tanya Eric. Sedangkan mata Farel dan Jo menatap perempuan yang di peluk lelaki yang ada di dekat meja tamu.

"Dia kakak iparnya Lena," jawab Aice membuat mata Eric membulat, Farel dan Jo terlihat terkejut juga. Bahkan Jo hampir tersedak makanan yang sedang di kunyahnya.

"Hah? Lo serius?" tanya Eric masih tak percaya. Manda mengangguk. "Iya Ric, suaminya itu kakaknya suami si Lena. Gue aja kaget pas tahu."

"Terus si Lena tahu?" tanya Eric. Manda, Aice dan Yuka mengedikan bahunya. "Iya kali."

Eric bangun dari duduknya membuat ketiga sahabatnya dari masa Sma itu menatapnya bingung. Begitupun dengan Manda dan kedua temannya. "Lo mau kemana Ric?" tanya Jo mewakili semua kebingungan mereka semua.

"Gue mau ke si Lena," jawabnya santai tanpa beban namun terdapat nada ragu disana.

"Mau apa?" tanya Yuka.

"Gue mau bicara sama dia." Tanpa berucap apapun lagi, Eric pergi meninggalkan mereka yang masih menatapnya heran.

Eric memantapkan dirinya untuk menemui Lena, tetapi saat berada di pertengahan jalan langkah Eric terhenti karena disana ia melihat dengan jelas kedekatan Lena dan Alpha. Ia melihat Lena tertawa lepas saat mendengar ucapan lelaki yang ada di sampingnya, ia tidak tahu apa yang diucapkannya. Tetapi saat ia bersama Lena dulu, ia belum pernah melihat Lena tertawa selepas itu. Dan yang paling membuat hati Eric terasa sakit adalah saat Alpha merangkul Lena mesra sedangkan Lena menyandarkan kepalanya ke bahu Alpha.

Walau hatinya merasa sakit, Eric tetap memantapkan langkahnya hingga ia sampai di hadapan Lena. Tawa Lena berhenti begitupun dengan Alpha yang menatap Eric sengit. Keadaan suasana sekarang terasa canggung hingga suara Eric membuat mereka menatapnya heran.

"Gue mau ngomong sama Lena, berdua." Izin Eric kepada kedua pengantin baru yang ada di depannya.

Lena melirik Aplha yang ada di sampingnya. Tetapi tidak ada persetujuan apapun dari lelaki itu. "Gak!"

"Gue mau ngomong sama Lena dulu, gue mohon." Baru kali ini Eric memohon kepada orang asing yang tidak ia kenal sama sekali. Tetapi orang asing tersebut bisa merebut kebahagiaan yang baru saja akan ia ciptakan.

Lena menatap Alpha begitupun sebaliknya, "Nggak apa-apa Al tenang aja." Lena berucap lembut membuat Alpha luluh padanya begitupun dengan Eric yang terdiam saat ucapan lembut Lena keluar hanya untuk lelaki di sampingnya. Alpha mengangguk lalu ia pemit untuk menghampiri kedua orang tuanya yang tengah mengobrol dengan kedua orang tua Eric.

Eric duduk di tempat yang sebelumnya di duduk Alpha. Lena melirik Eric lewat ekor matanya. "Ada apa?" tanya Lena, tidak ada nada kelembutan yang tadi terucap saat bersama Alpha.

"Lo adik iparnya Bianca?" tanya Eric. Lena mengangguk ragu, "Iya,"

"Gue mau lo hati-hati Len, jangan sampai kejadian yang dulu keulang lagi." Ujar Eric lembut.

"Gak akan pernah keulang Ric,"

"Lena, gue mau ngomong sama lo." Lena menaikan sebelah alisnya.

"Ngomong aja." Jawab Lena cuek.

"Gue mau lo jangan lupain gue, gue mau walaupun lo udah bahagia sama orang lain setidaknya lo masih bisa berteman sama gue. Gue emang bukan seorang pacar yang berguna buat lo karena gue cuma bisa nyakitin lo. Tapi seenggaknya lo masih nganggap gue ada, anggap gue temen." Eric menarik nafas dalam, Lena kini menatap Eric sendu. Sebenci-bencinya ia kepada Eric tetapi ia masih sadar jika Eric pernah memberikan kebahagiaan di masa Smanya dulu.

"Kalau lo ada masalah sama Alpha, lo perbaiki baik-baik. Gue gak mau lihat lo nangis Len. Karena lo harus tahu kalau hati gue udah permanent sama lo, gak bisa di hapus ataupun gak bisa terganti." Lena sekuat tenaga menahan air matanya.

"Lo berhak bahagia, walau dengan orang lain sekalipun. Gue senantiasa jaga lo dari belakang Len, tetapi lo jangan pernah lihat kebelakang karena disana ada cowok bangsat, tapi lo cukup jangan lupain gue." Eric tersenyum getir. "Lo cantik hari ini Lena tapi itu semua buat orang lain bukan buat gue."

Air mata Lena menetes ke atas pipinya, mulutnya terbungkam tidak bisa bicara apa-apa. "Lo tahu? Gue selalu inget lo Len, dari saat gue ketemua lo di hari pertama lo sekolah. Gue cuek sama lo. Maafin gue."

"Dan hari ini di hari kebahagiaan lo gue mau kasih sesuatu sama lo, sesuatu yang gue simpan dan gue ambil dari rumah lo tanpa sepengetahuan lo." Eric mengambil sebuah bando bewarna pink dari dalam jas rapinya tanpa dibungkus pakai kertas kado, ia mengambilnya dari nakas tempat tidur Lena dulu saat Lena telah pergi meninggalkannya, waktu itu kebetulan Barca mengajak Eric untuk menemui keluarga lamanya.

"Ini bando lo kan? Bando saat lo pertama sekolah di Sma Darmantara. Gue kira dengan gue simpan ini, gue bisa nahan rindu sama lo, tapi aura lo terlalu kuat Len." Lena menerima bando lamanya, ia tersenyum. Senyum tulus yang kali pertama Eric lihat lagi.

"Makasih Ric," lirih Lena. "Gue harap lo bisa nemu cewek yang lebih baik dari gue."

"Dan itu gak akan pernah ada Len, karena cewek baik di hati gue itu cuma lo." Lena terdiam, wajahnya menunduk.

"Lo jangan sungkan sama gue. Kalau mau curhat juga silahkan, karena sekarang lo temen gue Len, temen gue paling berharga." Setelah itu Eric bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Lena. Saat menatap Eric, Lena melihat kerapuhan disana. Tak lama Alpha datang lagi menghampiri Lena.

"Itu apa?" tanya Alpha menunjuk benda pink yang di genggam kuat oleh Lena.

"Bando aku Al," Lena menghapus air matanya dengan tissue yang ada di tas tepat di belakangnya.

"Kamu nangis?" tanya Alpha. "Cowok itu apain kamu? Mau aku kasih pelajaran?" tanya Alpha.

Lena memegang tangan Alpha. "Gue gak apa-apa Al,"

"Serius?"

"Iya,"

A/N : KALIAN SHIP SIAPA NIH? ALPHALENA ATAU ERICLENA?

SUMPAH ANE KASIHAN SAMA SI ERIC, HAHAHA TAPI ANE BINGUNG SAMA PART SELANJUTNYA MUEHEHEH. BIASA ANE SUKA KEBUT SEJAM MUAHAHAHA.

OH IYE KALIAN JANGAN LUPA VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA. JANGAN JADI SIDER, TOLONG HARGAI KARYA ANE JIKA KARYA KALIAN JUGA MAU DI HARGAI. TENGKYU

SEKALI LAGI ANE MAU BILANG TENGKYU TENGKYU PERIMAC SAMA YANG UDAH VOTE DAN KOMEN. APALAGI YANG UDAH SETIA SAMA ALBERIC SAMPAI SEJAUH INI. MAKASIH BANGET>♡<

OH IYA SATU LAGI, ALBERIC INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA🎉🎉
YANG PUNYA QURBAN JAN LUPA BAGE BAGE
ANE MAH MENDING NGURBANIN MANTAN AJELAH GRETONG LAGI😆😆

EH BTW FOLLOW IG KUYY
albericavano_
saylena.maymac

LENRIC [ALBERIC2]Where stories live. Discover now