19 | ALBERIC2

69.3K 3.2K 50
                                    

Jangan lupa Vote dan komen
Happy Reading

"Bunda kok gak ikut kesini juga ya," Lena berceloteh membuat Alpha menolehkan kepalanya menatap Lena.

"Iya katanya dia mau bikin kue buat orderan, Nanti kita aja yang ke rumah Bunda," Lena menatapnya antusias, kini mereka berdua berada di dapur untuk memasak ayambakar untuk Bianca dan suaminya nanti, kue-kue sudah penuh di dalam kulkas, ataupun di dalam lemari makanan. Alpha yang membelinya.

"Kapan? kapan?"

"Nanti sore," Lena loncat-loncat kegirangan lalu memeluk Alpha erat. "Makasih sayang,"

Setelah itu mereka kembali melanjutkan masak-masaknya. Alpha sering mengundah emosi Lena karena yang Alpha lakukan hanya mengacau dapur. Lena tak henti-henti memanggi nama Alpha membuat Alpha tertawa melihat ekspresinya.

"Alpha, Lena capek." Lena terduduk di lantai dapur, ayam bakar baru ia masukan ke dalam oven, di karenakan tidak mau ribet memakai pemanggang ataupun barang yang lainnya jadi mereka berdua hanya bisa menggunakan oven.

"Yaudah mending kamu nonton televisi aja, istirahat. Kamu gak boleh capek," Lena tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"HALLO!!! APA ADA ORANG?? SEPI AMAT!!" teriakan itu membuat Lena dan Alpha saling pandang. Lalu mereka berteriak, mereka tahu jika itu suara Lucas. Alpha masih memakai kaos hijau tua polos sedangkan Lena hanya memakai sweater ungu dengan celana selutut.

"Alpha, kamu ke kakak kamu aja, aku mau selesain masakan ini. Habis itu kamu mandi duluan setelah kamu mandi baru aku, ok?" Alpha mengangguk lalu berjalan menghampiri Lucas beserta istrinya Bianca.

"Eh kalian udah datang, cepet amat. Gue sama istri gue aja pada belum mandi." Alpha bersewot kesal, Lucas hanya terkekeh pelan sedangkan Bianca tersenyum lebar.

"Eh kakak ipar, gimana kabarnya?" tanya Alpha menyalami Bianca.

"Istri gue lo salami kenapa ke kakak lo sendiri kagak?" tanya Lucas membuat Alpha mendelik, lalu bibirnya tersenyum.

"Lo itu bau, kayak kambing."

"Lo lebih bau, mandi aja belum lo, sana mandi." Lucas mendorong Alpha hingga membuatnya tersungkur ke lantai. Bainca dan Lucas tertawa sedangkan Alpha hanya mencebikan bibirnya.

"Lo itu lebih mirip jadi kakak tiri, jahat tau gak." Alpha kini mengubah nada bicaranya menjadi sedramatis mungkin.

Lucas berdecak, lalu ia duduk di sofa begitupun dengan Bianca. Alpha membungkuk lalu mengambil buku resep masakan dari saku celananya yang tadi ia bawa dari dapur beserta pulpennya.

"Kalian berdua mau pesan apa? Kami disini menyediakan kopi rasa sianida dan sianida rasa kopi." Lucas menatap Alpha malas, kenapa adiknya sekarang jadi bodoh seperti ini.

"Gue mau kopi rasa kopi aja," jawab Bianca.

"Gue sianida rasa sianida," jawab Lucas asal.

"Fix kakak ipar mau kopi dan lo kakak laknat gue bawain sianida biar lo mampus di tempat," Alpha tertawa puas melihat kakaknya yang terdiam karena ucapannya.

"Alpha, kalau gitu beneran, gue gak mau buatin lagi lo cupcake blueberry," Bianca menaikan sebelah alisnya pasalnya cupcake buatan Bianca itu tidak ada duanya. Lucas menampilkan senyum kemenangan saat Alpha hanya terdiam.

"Iya iya, yaudah Alpha mau mandi, hati-hati ada yang nemenin soalnya di rumah ini ada si Mba Kun Kun." Wajah Lucas dan Bianca memucat, Alpha tahu jika mereka itu takut kepada hal-hal yang berbau horror.

"Maksud gue Mbak Kunira, pembantu gue!" Alpha tertawa saat menaiki tangga sedangkan Lucas terlihat sudah kesal seakan ia ingin memakan Alpha hidup-hidup.

Bianca bankit dari tempat duduknya membuat Lucas menaikan sebelah alisnya. Bianca menunjuk dapur membuat Lucas mengangguk mengerti, setelah itu Bianca pergi kedapur sedangkan Lucas menonton televisi yang kini tengah menyiarkan siaran berita.

Bianca berjalan hingga ia sampai di dapur, terlihat Lena sedang mencuci piring dan dapur yang kini terlihat bersih dan rapi. Bianca menghampiri Lena, dan menatap Lena dengan tatapan yang sulit diartikan, Lena masih belum menyadari keberadaannya.

"Hai adik ipar," Lena terkejut lalu membalikan badannya, matanya membulat terkejut karena Bianca datang menghampirunya tanpa ada Lucas ataupun Alpha.

"Ketemu lagi ya, gimana kabar lo?" tanya Bianca basa-basi.

"Lo masih bisa lihat kan? Gue baik-baik aja," Lena tersenyum miring, walaupun ada sedikit ketakutan di dalam dirinya.

"Gue gak nyangka ya sahabat gue yang dulu ternyata sekarang adik ipar gue sendiri." Bianca terkekeh pelan.

"Gue juga gak nyangka medusa kayak lo ternyata sekarang jadi kakak ipar gue yang harus gue hormatin." Lena tersenyum puas, ia menekankan kata medusa dalam ucapannya.

"Gimana si Eric, nyesel gak dia? Gila gak dia? Gue harap sih dia mati." Lena membulatkan matanya, Bianca sekarang sudah seperti psikopat saja, perkataannya begitu membuat Lena bergidik.

"Lo sumpahin dia mati? Lo yang gila Bianca," Bianca mengedikan bahunya acuh tak acuh.

"Apa peduli gue?" setelah itu ia pergi meninggalkan Lena sendirian di dapur. Terlihat jika Bianca tersenyum mengejek padanya.

'Gue tahu kalau si Lena masih sayang sama Eric, dan itu satu kesempatan bagus buat gue,' batin Bianca laku berjalan untuk menemui Lucas yang tengah santai menonton televisi.

×××××

"

Gimana kabar lo Len? Si Alpha jahat gak sama lo?" tanya Lucas membuat Alpha mendelik kearahnya.

"Kalau jahat bilang aja biar gue tendang ke kolong jembatan." Lena tersenyum, Alpha terlihat kesal dengan ocehan Lucas.

"Tendang aja Kak Lucas, Alpha kan orangnya jahat sama Lena." Alpha menatap Lena tidak percaya, ada kekehan kecil membuat Lucas mengerti apa yang Lena lakukan.

"Mending lo usir aja Lena, buat apa lo piara anjing bau kayak dia." Lucas menambahkan membuat Lena berusaha untuk menahan tawanya yang akan pecah.

"Tau tuh, bikin kotor rumah aja," timbrung Bianca.

"Yaudah nanti tinggal dibuang aja, sekalian disatuin sama sampah tetangga." Ucapan Lena di sambut tawa oleh Lucas dan Bianca, wajah Alpha memelas membuat Lucas ingin menaboknya.

Alpha menyenderkan kepalanya ke bahu Lena, sifat manja Alpha sudah kambuh karena Lucas dan Bianca. Lena mengelus rambut Alpha sedangkan Alpha melingkarkan tangannya ke pinggang Lena.

"Kamu gak akan buang aku kan sayang?" tanya Alpha.

"Enggak kok," Alpha terlihat bahagia. "Tapi cuma mau di tendang aja dari rumah." Lucas lagi-lagi tertawa melihat ekspresi Alpha.

"Jahat kalian semua, dan kamu juga sayang." Lena menaikan sebelah alisnya saat Alpha menunjuknya.

"Ouh aku memang jahat Alpha, malam ini kamu tidur di sofa ruang tamu." Alpha terdiam dan wajahnya pucat. Bianca dan Lucas hanya tertawa melihat tontonan seru ini.

Alpha kini jongkok di hadapan Lena dengan puppy eyesnya. Tangannya ia tangkupkan dan kepalnya menunduk.

"Ayolah sayang, kamu jangan gitu. Kumohon," Lena hanya mengedikan bahunya.

"Apa yang sudah kuucapkan tidak bisa lagi di ganggu gugat," Alpha mencebikan bibirnya.

"Tap__"

"Terima nasib saja," Alpha menatap Lucas yang tengah menyeka air matanya sehabis tertawa dengan kesal. Karena malam ini ia akan tidur di ruang tamu sendirian.

A/N : Maap baru apdet, ane itu sekarang lagi di landa toegas dari goeroe sekolah. Maapkeun.

follow ig
wp.alberic
albericavano
saylena.maymac

Kalau mau tanya-tanya tentang nama asli castnya Alberic, dm aja ke @mys4rh_
Tapi ku jarang merespon di karenakan kuotaku terbatas huhuhuhuhu~T.T~ seminggu cuma 1GB apa rasa coba, gak ada manis-manisnya gitu. Tapi untuk bapake dengan baik hati memberiku hotspot gretong (Curhatbrey)

LENRIC [ALBERIC2]Where stories live. Discover now