36 | ALBERIC2

52.6K 2.3K 79
                                    

Selamat tinggal kepada kisah yang sudah terbuang, terus terang ku tak bisa merelakan, hanya paksaan yang kini telah menghadang, jika dia datang menjemputku ke hati yang baru terciptakan
-Lenric

Alpha kini sudah bersiap untuk pulang, wajahnya terlihat kacau, terlebih lagi semalam ia tidur hanya beberapa jam karena saat terpejam ia selalu terbangun kembali. Rasa khawatirnya tidak hilang sedari malam. Hanya untuk memikirkan Lena, istrinya.

Ada tiga orang perempuan turun dari tangga dengan membawa koper masing-masing. "Alpha," panggil Bianca, Alpha menoleh. Mereka bertiga menghampirinya.

Alpha menunduk dalam lalu berjalan ke arah Bianca. "Maaf ya gue semalam nggak bermaksud bentak lo." Ia meminta maaf kepada Bianca, kakak iparnya. "Gue mohon jangan bilang ke Lucas," Bianca mengangguk.

"Tenang aja, tapi lo juga udah bentak Anna lho. Mending minta maaf ke dia." Alpha mengangguk pelan lalu beralih menghadap Anna.

"Maafin gue Anna, gue semalam udah bentak lo padahal gue tahu niat lo baik." Anna mengangguk lalu tersenyum. "Dan kejadian semalam juga itu salah gue."

"Salah gue juga Al," Alpha tersenyum tipis.

Alpha kembali menjauhkan badannya lalu ia menoleh ke Chintya, "Gue juga minta maaf," Chintya mengangguk.

Setelah itu Alpha membawa dua koper, miliknya dan milik Lena. Lalu ia berjalan keluar, ia akan membawa mobil sendiri dan para perempuan tadi bisa pupang dengan mobil Chintya. Sebuah tangan menahan ujung jaket yang Alpha pakai membuat langkah Alpha berhenti, Alpha berbalik badan dan menemukan Bianca yang menahannya. Alpha menaikan sebelah alisnya.

"Emm boleh minta tolong nggak?" tanya Bianca terlebih dahulu, Alpha terdiam lalu mengangguk.

"Tolong apa?"

"Kan gue mau ke suatu tempat dulu sama Chintya sedangkan Anna harus buru-buru pulang, lo bisa antar nggak? Kalau nggak juga nggak apa-apa sih. Tapi kasihan juga si Anna," Alpha terlihat menimang-nimang permintaan Bianca tersebut.

Saat malam Alpha membentak ketiga perempuan yang ada di hadapannya, maaf saja tidak cukup karena pasti diatara mereka ada yang masih sakit hati karenanya, sebagai permintaan maaf yang tulus Alpha menyetujui permintaan Bianca membuat Anna tersenyun lebar.

"Ayo," Alpha berjalan terlebih dahulu lalu disusul oleh Anna dengan senyum lebarnya.

Alpha membuka bagasi mobil dan memasukan dua kopermya juga satu koper Anna, Alpha pun sedari tadi hanya diam saja membuat Anna merasa aneh dibuatnya. Alpha memasuki mobilnya begitupun dengan Anna yang duduk di jok depan.

Alpha menyalakan mesinnya lalu menjalankan mobilnya untuk pergi dari villa tersebut.

"Alpha, makasih ya." Alpha terdiam dengan fokus ke depan, tidak ada niat untuk membalas ucapan Anna.

"Al gue minta maaf soal semalam." Alpha menarik nafas panjang, hatinya sakit mengingat kejadian semalam, panik pun kini masih melingkupinya. Entah Lena ada dimana sekarang, ingin sekali ia melaporkannya ke polisi tetapi kepergian Lena belum sampai 24 jam.

"Iya gue maafin lo kok," Anna mengangguk-anggukan kepalanya. Ia tahu ia salah, tetapi kesalahannya itu membuatnya lebih gencar untuk mendapatkan Alpha.

×××××

Tok-tok-tok

Suara ketukan pintu itu membuat seorang perempuan yang sedang santai-santainya di kasur harus terpaksa melihat siapa yang datang pagi ini. Apartemennya hanya terlihat biasa dan tidak istimewa, apartemen yang murah dan sederhana.

LENRIC [ALBERIC2]Where stories live. Discover now