26 | ALBERIC2

58.2K 2.9K 96
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading
Lebih afdol pencet bintang yang ada di bawah terlebih dahulu✔✔

Jangan anggap cintaku ini hanya angin lalu, karena angin hanya bisa melewati saja dan tidak pernah bisa menetap di satu tempat
-Lenric

Pagi ini Lena bersiap diri untuk kembali kumpul dengan teman-temannya di Cafe kelopak. Mike, Arie, Frans dan Deval sudah menyelesaikan pekerjaannya hingga mereka pun ikut berkumpul juga. Lena sangat senang sekali, karena ia bisa bertemu dengan Yuka, Manda dan Aice. Alpha sendiri harus disibukan kembali dengan pekerjaannya. Padahal ingin sekali Lena bisa menghabiskan waktu bersama Alpha lagi.

"Udah cantik," Lena tersenyum saat pantulan dirinya di cermin terlihat jelas. Ia hanya memakai celana jeans sepinggang dan dengan sweater ungu pastelnya.

Alpha sudah berangkat kerja saat pagi tadi, Lena pun sudah meminta izin kepada Alpha sebelumnya agar tidak ada kesalah pahaman di antata mereka. Lena kini telah selesai mematut dirinya di depan cermit, ia pun mengambil tas selempang lalu turun ke bawah untuk menunggu Manda menjemput. Lena izin pamit kepada Bi Kunira untuk pergi berkumpul dengan teman-temannya. Bi Kunira hanya menyampaikan pesan kalau Lena harus berhati-hati.

Terdengar bunyi klakson mobil dari luar membuat Lena buru-buru menghampirinya. Saat sampai gerbang terlihat sekali jika Lena kelelahan. Andai saja mobil Manda masuk ke pekarangan rumahnya dan Lena tidak perlu berjalan lagi.

"Udah kan? Nggak ada yang ketinggalan?" tanya Manda, Lena mengangguk mantap. Charge, powerbank, ponsel, headset, tissue, dan jempit rambut cetar badai Lena bawa.

"Udah dong, yaudah yuk udah telat nih." Lena masuk ke mobil Manda, setelah itu dengan kecepatan rata-rata Manda melajukan mobilnya.

×××××

"Hai gaiss," saat di parkiran Manda dan Lena bertemu dengan Aice yang kini tengah melambaikan tangannya. Ia juga baru saja sampai ke cafe kelopak.

"Hai Aice." Lena tersenyum. "Ke dalam yuk, kayaknya udah rame deh." Manda dan Aice mengangguk, lalu mereka bertiga berjalan beriringan, dengan obrolan khas perempuan yang tidak pernah ada habisnya.

Sesampainya di dalam cafe, Lena, Manda, Aice langsung menghampiri meja yang sudah di tempati oleh Farel, Mike, Deval, Frans, Jo, Eric, dan perempuan disamping Eric, siapa lagi kalau bukan Daisy. Sesekali Lena memandang mereka berdua.

"Hai maaf ya baru datang si Lena nih yang ngaret." Lena menatap Eric tanpa menghiraukan ucapan Manda. Sedangkan Manda dan Aice memandang Lena aneh.

"Hoi!" Aice menepuk pundak Lena membuat Lena gelagapan. "Hah Apa?"

"Liatin Eric sampai segitunya mbak," Aice terkekeh pelan.

"Apaan sih," Lena menarik sedikit kursi agar keluar dari meja untuk duduk. Setelah duduk ia mengambil ponsel dari tas selempannya.

"Bukannya kalau lagi kumpul gak boleh buka ponsel ya?" Eric berucap datar dengan pandangan menatap Lena. Lena menghentikan aktivitas mengetiknya dan mendongakan kepalanya hingga tatapan mata mereka bertemu.

"Emang kalau kabarin suami sendiri salah gitu?" Lena menaikan sebelah alisnya. Skak mat! Eric kembali terdiam dan tidak lagi menghiraukan Lena.

"Udah woi jangan cuma karena masalah sepele acara kumpul kita gagal lagi." Decak Mike kesal, kini keadaan diantara mereka sangat canggung. Yang biasanya Aice banyak bicara kini ia pun ikut terdiam.

LENRIC [ALBERIC2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang