11 | ALBERIC2

85.1K 4.4K 272
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading🍁

Hidup itu seperti putaran film, yang akan selalu di jalani oleh takdir. Tidak di ketahui kapan ujung film itu akan berhenti, entah berhenti di kebahagiaan atau kesedihan
-Alberic

Hari ini adalah hari pernikahan Alpha dan Lena, wajah Alpha kali ini terlihat sangat tegang, tak henti-hentinya Lucas kakak Alpha terkekeh melihat ekspresi adiknya. Alpha menatap Lucas dengan wajah memerah.

"Lo kenapa?" tanya Lucas dengan bahasa Indonesia yang sudah lumayan lancar. "Jangan bilang kalau lo kebelet?" Lucas terkekeh pelan melihat adiknya.

"Gue gugup njir. Ijab kabul gue belajar dulu sama guling." Lucas tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan adikmya. Alpha beserta keluarganya telah masuk islam sejak Lucas menikahi Bianca, kedua orang tua mereka setuju dan akhirnya mereka kini menjadi mualaf.

"Kok ngakak ya, saking kurbelnya lo ijab kabul sama guling." Alpha menatap Lucas kesal lalu ia berdecak pelan. "Bentar lagi yang lo ajak ijab kabul cewek cantik lho."

"Pastilah Lena lebih cantik dari siapapun. Udah ah gue mau rapiin baju dulu, habis ijab kabul resepsi lagi. Huh kapan ya gue istirahatnya." Alpha membenarkan jas hitamnya lalu rambutnya, dengan menghadap ke sebuah cermin lemari.

"Kapan-kapan," jawab Lucas mengasal, ia menoleh ke Alpha. "Al cowok yang kemarin mau datang ke acara pernikahan lo gak?" tanya Lucas.

Alpha mengedikan bahunya. "Gue gak tahu, kalau dia datang ya tinggal gue usir."

Ceklek

Suara knop pintu dibuka membuat Alpha dan Lucas menolehkan kepalanya, disana ada seorang laki-laki berbadan tegap tersenyum tipis kepada Alpha dan Lucas. Alpha mengernyit lalu tersenyum lebar, ia tidak menyangka jika dirinya dan dia akan bertemu disini. Alpha lalu memeluknya dengan gaya laki-laki, walaupun mereka bertemu hanya beberapa bulan tetapi kenangan yang mereka ciptakan sangat banyak.

"Thio?" Lucas menatap laki-laki yang di samping Alpha tidak percaya. "Kenapa lo ada disini?"

"Lah kan gue emang tinggal di daerah sini, lagipula gue itu temannya si Lena." Alpha dan Lucas membulatkan matanya.

"Lo serius? Nggak bohong kan?" Alpha tidak menyangka jika Thio adalah teman dari calon istrinya sendiri.

"Ngapain juga gue bohong. Udahlah mendingan sekarang lo siap-siap dah datang tuh penghulunya." Tunjuk Thio ke pintu yang tertutup. Alpha menghembuskan nafasnya lalu mengangguk. "Ayo!"

×××××

"Alpha ini sudah kedua kali kamu mengulangnya, serius dong." Adam memberi semangat kepada Alpha yang terlihat sangat gugup, Alpha mengangguk lalu ia memulai ijab kabul yang ketiga kalinya.

"Ananda Alpha Fendricollas, aku nikahkan engkau dengan putri kandungku, Saylena Arganta Maymac binti Adam Arganta dengan mas kawin cincin seberat 7,6 gram dan uang tunai sebesar tiga puluh tujuh juta rupiah di bayar tunai."

Alpha menghembuskan nafasnya panjang. "Saya terima nikahnya Saylena Arganta Maymac binti Adam Arganta dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah!" ucapnya yang ada disana dengan serentak.

"Alhamdulillah,"

Alpha tersenyum lega karena sesi ijab kabulnya telah selesai dan Alpha sudah sah menjadi imam untuk Lena. Terlihat kedua orang tua Lena menyeka air matanya, Bunda Lena menangis karena memang sangat sulit untuk melepaskan putri mereka kepada Alpha. Dan Alpha menyimpan keyakinan jika ia akan membahagiakan Lena selalu.

LENRIC [ALBERIC2]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora