| 001

26.8K 2.2K 173
                                    

sore itu taehyung pulang sehabis menebeng temannya, setengah merutuki polusi dari knalpot yang melubangi selaput ozon dan menyesakkan rongga dada.

namanya hananda taehyung prasetya, semester empat. prodi kuliahnya dirahasiakan sebab ia sedang pusing, enggan memikirkan kuliah.

lagi-lagi, semester ini ditunjuk menjadi pjmk.

lagi-lagi, berurusan dengan dosen itu.

lagi-lagi, dikorbankan lemparan tanggung jawab.

lagi-lagi, dimanfaatkan.

bosan juga.

"halo, pak. selamat sore," angguk taehyung, dibalas senyum satpam yang berjaga.

"sore juga, mas," satpam membuka pagar, mengijinkan taehyung melompat dari gojek dan turun.

sebab taehyung adalah kumpulan kemalasan, rasa mager berlebihan, dan enggan bergerak bahkan untuk jalan kaki atau bawa motor sendiri.

'ya udah yang bayar gue, yang nahan lapar pas tanggal tua kan gue juga,' nasehat jimin hanya ditanggapi misuhan taehyung dan segala keegoisannya yang menyebalkan.

keras kepala sudah menjadi identitas taehyung, jangan harap bisa mengubahnya dengan gampang. seringnya yang berhadapan dengan taehyung harus mengalah.

taehyung menenteng tas, meniup poni ke atas, tapi langkahnya tercegat mendengar bisik-bisik tetangga kosnya.

alias cewek-cewek ceriwis yang hobi menggosip. pekiknya nyaring sekali, mungkin desibelnya mengalahkan lumba-lumba, dapat juga mengakibatkan kelumpuhan sistem syaraf pada kelelawar.

"itu motornya mas arkasa kan!?"

taehyung menoleh ke sebelah kanannya, ada sebuah motor merah yang seumur-umur baru dilihat taehyung.

belum cukup melihat motor angkuh itu, taehyung menoleh dan menemukan seorang cowok tak dikenal tepat berhadapan dengannya.

"kenapa?"

taehyung ingin tersedak rasanya. [ ]






A/N
bukan arkasa yudha kok

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now