| 038

8.7K 1.4K 41
                                    

"bang, mie ayamnya dua porsi. satu porsi biasaㅡ eh, dobelin aja deh. satu porsinya lagi nggak usah pakai sayur, banyakin ayam, bakso, sama pangsit aja. terus es teh dua, kalo bisa satunya jangan teh melati."

taehyung membulatkan mata saat duduk, menatap jeongguk di depannya tanpa berkedip. "kok...?"

hanya dibalas dengan cengiran ringan. "gue tau kok," balas jeongguk, mengambil sebungkus keripik dan memakannya, sembari menawarkan pada taehyung, "lo nggak suka teh melati, nggak suka sayur juga dan lebih suka pangsit."

"tahu darimana?"

"kelihatan dari muka,"

taehyung mengerutkan keningnya. "ngaco, lo nguntit gue? atau lo suka perhatiin gue?"

"suka nggak gue perhatiinㅡhaduh, iya kak iya, jangan nyubit, perih tau ga," jeongguk meringis saat cubitan taehyung mampi ke lengan atasnya. "suka banget anarkis, kak. heran."

"terus lo kenapa nggak ada lagi di kos? lo di rumah temen atau gimana?"

"hmm," jeongguk mengaduk-aduk teh es yang sudah diantarkan, cengirannya mendadak terasa menyebalkan, "baru tiga hari gue nggak kelihatan. kangen nih ceritanya?"

"ya udah sih gue nggak nuntut dijawab juga,"

"uluh uluh, jangan gemesin gini, ya ampun," jeongguk mengulurkan tangan, mencubit lembut pipi taehyung, "baper gini aja lucu, heran gue,"

"mana ada gue baper, ngeyeeeell,"

"itu tuh, baper mana ada yang mau ngakuㅡAW! astaga kak! tenaga lo segimana sih, atatatata, kaki gue," jeongguk kembali meringis kala taehyung menginjak kakinya di bawah meja. salah jeongguk juga sepertinya, sudah tahu taehyung begini, pakai diajak bercanda.

"biar diem, bawel banget," ketus taehyung, tapi tidak menolak saat jeongguk mencubit gemas ujung hidungnya.

"gue kan emang bolak-balik, kalau kebetulan tugas lagi banyak ya gue di kosan, lebih deket sama kampus. kalau udah rada mendingan, gue balik ke rumah."

"kenapa? oh, lo anak rumahan ya ternyata,"

"ya enggak kenapa-kenapa sih, nggak anak rumahan banget juga, cuman setor muka aja sama bunda." jeongguk nyengir lagi, mengambilkan sendok dan garpu untuk taehyung saat pesanan mereka diantar. "lo sendiri kenapa kak? kayak orang bengong gitu di gazebo. linglung sendiri."

"cuman masalah dikit, udah lewat,"

"hmm, tadi lo tanya soal masalah lo sendiri?"

"kapan?"

"yang orang ninggalin lo terus tiba-tiba ngajak ketemuan,"

"enggak, bukan gue,"

"nggak usah ngelak, kak. gue tau kok,"

"yaudaahh! kalau tahu ya ngapain nanyaaa!?"

jeongguk terkekeh pelan, terhibur dengan reaksi taehyung. "bentar, kak," gumaman rendahnya menghentikan pergerakan taehyung, ia meraih dagu cowok manis itu dan mengusap bekas kuah di ujung bibir taehyung, "belepotan nih, kayak bocah aja,"

"terus kenapa emang kalo kayak bocah?"

jeongguk tertawa, lagi. rasanya semua perasaan rumit yang lalu telah lenyap begitu saja. "nggak papa juga sih," katanya sambil melanjutkan makan, "kak taehyung,"

"apa?"

"abis ini masih ada waktu?"

"ngapain?"

"jalan bentar, cari es krim. mau?"

"mau!" [ ]

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang