| 015

11.2K 1.7K 57
                                    

"HANANDA TAEHYUNG!"

taehyung tersedak roti yang baru dikunyah kala sungwoon menabok punggungnya dengan kekuatan yang tidak bisa diremehkan. dahsyat. lagipula, bukan sepenuhnya juga salah sungwoon. ini bukan jam makan siang tapi taehyung tidak berhenti mengunyah sejak pulang kuliah.

bagus, sih. taehyung jadi tidak sekurus dulu. sewaktu SMA, taehyung itu mengkhawatirkan. sudah imunitasnya payah, gampang sakit, ada riwayat tifus, ditambah lagi susah disuruh makan. sekarang sudah jauh lebih baik.

"eh, eh, ini minum. ya ampun, pelan-pelan, makannya kunyah dulu!"

"ya kaget gara-gara kakak makanya ketelen!" taehyung sempat saja membalas di sela-sela batuk kacau, nadanya sedikit kesal.

"iya, iya, duh, galak amat sih, dek,"

"kenapa nih, kak?"

"lo... sejak kapan deket sama si arkasa?"

taehyung bengong. "hah? maksudnya? deket gimana? kita berdirinya deketan itu atau gimana? ga mungkin lah kak, gue kan disini terus si arkasaㅡ"

"maksud gue bukan gitu,"

taehyung diam lagi. gagal paham. "kak, jangan kode-kode dong ah. kan kita nggak hidup di jaman dimana komunikasi terbatas dan kita perlu sandi supaya informasi kita ga jatuh ke tangan musuh."

"ya deket aja gitu, abisnya kata orang komplek, lo lari pagi sama dia terus digendong. terus lagi kan kemaren lo dianterin sama dia." sungwoon tersenyum-senyum, sikunya menyenggol taehyung. "jadi udah sampai mana nih pdktnya?"

"pdkt darimana sih kak, astaga," tepukan mendarat di dahi taehyung, "kemaren itu dia emang ngajak lari, terus sendal jepit yang gue pake copotㅡ"

"lah lagian ngapain lari pagi pake sendal jepit?"

"mana gue tau, ngambil sepatu ga sempat gara-gara diajak dadakanㅡkarena copot, gue digendong aja sama dia. ya kali gue nyeker, berapa banyak penyakit yang bakal nyerang. hih." taehyung bergidik sejenak, menelan kunyahan roti terakhirnya. "terus yang kemaren itu, temen gue yang sering dateng, si jiminㅡ"

"pacar lo itu? yang suka ngajak lo jalan, nelpon lo, antar-jemput, beliin makanan, sama yang sering mampir itu kan? si mahasiswa kedokteran yang ganteng ituㅡ"

"iya tapi dia bukan pacar! duh, kak! motong terus!"

"hehe,"

"jadi iya, kemaren jimin nggak bisa nganter gara-gara praktikum. dia orangnya bawel, sebelum macem-macem gue kabarin gue berangkat sendiri. kebetulan jeongguk juga mau pergi, jadi gue nebeng dia aja. lagian satu kampus kan lumayan, hemat ongkos."

"bentar, tae,"

"hm? apa lagi, kak?"

"lo nyebut arkasa siapa tadi?"

"jeongguk,"

"lo tau nggak kalau arkasa nggak suka dipanggil sama nama itu?"

"tahu, tapi sampai sekarang dia nggak marah atau nyuruh gue ganti panggilan, tuh,"

sungwoon mengerjapkan matanya, kemudian tersenyum lebar sampai taehyung bergidik. "hmm, kakak tahu kok, tahuuu," goda sungwoon, "yaudah gue mau ke alfamart dulu. mau nitip?"

"mauu, nitip susu kotak."

sungwoon mengangguk, masih saja tersenyum lalu meninggalkan taehyung yang masih bingung atas perubahan ekspresi sungwoon tadi. ia mengusap lengannya, merinding.

"kak sungwoon kesambet apa sih? kok serem," [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now