| 055

7.5K 1.2K 37
                                    

"HEH PENGGARIS GUE, GOBLOK. LO SIMPEN DIMANA?!"

"ANJIR BETUL, COY. PENSIL GUE LO INJEK. PATAH BEGO."

"WOI BANGSAT PROPOSAL GUE MANA TADI HAH? LO MAKAN?!"

"KAMPRET GANTI CEPET GILA. MINES GUE BESOK INI KERANGKA AJA BARU GARIS PERSPEKTIF."

"SALAH LO JUGA KENAPA JADI DEADLINER."

jeongguk menggerung kesal, bingung harus menyesali keputusannya menyambangi rumah mingyu atau tidak. sebab seringkali jika mereka (jeongguk, hyunbin, dan mingyu) berkumpul, maka tidak ada tugas yang selesai tepat waktu. entah mereka molorkan waktu dengan bermain game atau saling mengganggu pekerjaan satu sama lain hingga berakhir ricuh.

jeongguk kemudian mengambil jaketnya di dekat sofa, kemudian beranjak berdiri.

"coy! mau kemana lo?"

"keluar lah, bentar. sumpek gue liat muka lo berdua."

"anjing, dia sendiri nggak ngaca," gerutu hyunbin.

mingyu menyambar cepat setelahnya. "nitip bakpao deh kalo gitu,"

"emang ada tukang bakpao?" jeongguk mengerutkan kening, mencoba mengingat-ingat.

"ada lah, lo aja yang nggak tau," balas hyunbin, "nggak jauh-jauh dari taman kayaknya, gue pernah beliin pas kak minhyun nitip makan. sisir aja daerah sono. betewe coy, gue nitip juga. laper gue abis ngegas."

"nggak janji cepet," adalah kata terakhir jeongguk sebelum menutup pintu dan melangkahkan kaki.

orang yang berjualan bakpau itu tidak jauh seperti perkiraannya, malah cenderung dekat dan membuat jeongguk heran kenapa ia baru saja melihat kedai itu. mungkin tertutupi alfamart yang berdiri di sebelahnya, atau apa, jeongguk tidak ingin memikirkannya.

"crap,"

jeongguk terhenti saat ia melihat sosok yang sangat ia kenal ada disana. bukan, dua sosok; taehyung dan johnny. entah apa yang mereka bicarakan, jeongguk tidak dapat menangkapnya, namun agaknya itu adalah masalah serius dimana ia tidak perlu terlibat lebih jauh di dalamnya. langkahnya batal, ia akhirnya mundur.

tentu saja ia tidak berbalik, sama seperti sebelumnya, ia hanya memperhatikan dari jauh, melihat dalam diam. ia duduk di bangku batu dan memilih menunggu, walaupun tiap sel di sekujur tubuhnya memberontak ingin merenggut taehyung dari hadapan johnny. memisahkan kedua orang itu sejauh mungkin agar ruat sendu di wajah taehyung hilang sepenuhnya. agar mendung di dalamnya terangkat.

tapi jeongguk tahu ia tidak boleh terbakar amarah terlalu membara, sesuatu yang dikuasai nafsu tidak akan pernah berakhir menyenangkan. ia memilih diam dan berjaga-jaga. jika ada sesuatu yang terjadi ataupun tidak terkendali, taehyung dapat berlindung dibalik punggungnya.

namun untuk sekarang, jeongguk tahu ada urusan yang harus diselesaikan, dan jeongguk juga tahu, kali ini ia tidak termasuk di dalamnya.


A/N.
tuh yg cariin arkasa jeongguk, doi ngumpet daritadi.

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang