| 081

8.1K 1.2K 215
                                    

jeongguk pulangnya barengan taehyung saja, katanya.

namanya saja baru pacaran, masih anget. mana ada yang mau jauh-jauh. bawaannya pasti mau nempel terus, lihat terus, peluk terus, becandain terus, kangen terus. boro-boro cium terus, reaksi tampang jeongguk heboh banget. merah sampai telinga. walaupun doi nggak menolak sama sekali.

tapi walaupun begitu, jeongguk ada gunanya juga. seperti membersihkan sarang laba-laba di loteng atau tempat-tempat tinggi yang tidak terjangkau dan mengangkat galon atau sesuatu yang berat. walaupun sering mengganggu taehyung yang sedang menyapu halaman (setelahnya taehyung mengeluh sakit pinggang dan jeongguk menggantikannya).

lalu sore seperti sekarang, bundanya taehyung menyuruh mereka berdua leha-leha di teras depan saja. mau membuat makan malam spesial, kalau dibantu nanti cita rasanya beda, katanya. jadilah mereka makan pisang goreng berdua.

kali ini paha jeongguk yang jadi bantalnya taehyung. cowok manis itu menatap lurus dari bawah, kemudian mengulurkan tangan untuk menyentuh rahang jeongguk.

"kenapa, hm?" jeongguk sepertinya punya kebiasaan untuk menurunkan nada suara tiap kali bicara dengan taehyung, ia meraih pergelangan kurus cowok manis itu dengan sebelah alis terangkat.

"nggak... tapi rahang lo kelihatan tajam banget gitu,"

"bisa motong orang lho," jeongguk nyengir, gigi kelincinya muncul dan ia gemas lagi. heran karena baru bertemu orang yang begitu kontradiksi macam jeongguk. sedetik tadi dia terlihat tampan yang berbahaya, kini ia nampak seperti kelinci lucu yang suka bercanda.

"ngapain motong orang, mending motong bawang,"

"mari berpikir keras, konyol amat bayangin orang motong bawang pake rahang,"

"anjir! jadi ngebayangin kan!" taehyung terbahak, ia mencoba menghapus bayangan jeongguk yang memotong bawang dengan rahang, namun sia-sia saja.

"tapi efisien, nggak usah bawa-bawa pisau yang ngelukain dong kemana-mana,"

"lo mau bikin pabrik pisau bangkrut? lagian ini manusia, lo kira mutan?"

"siapa tahu kan, sains tuh ngeri. AI aja udah bertebaran dimana-mana,"

"serius?"

"iya, jepang udah ada tuh,"

"hah beneran?"

"iyalah, kan banyak beritanya, sex doll segala macem," jeongguk kemudian ngernyit, "bentar, kita kenapa ngomongin ini?"

"nggak tau!" taehyung tertawa lagi, jeongguk gemas lagi. bawannya ingin dia cubit terus ia gulung dalam selimut.

"kakakㅡ"

"taehyung," potong taehyung cepat, membuat kening jeongguk agak berkerut. "panggil nama gue aja, jangan ada embel-embel kak."

"hmm," jeongguk menarik salah satu sudut bibirnya, "nggak mau ah,"

"loh, kok?"

"yang lain, masa panggil nama?"

"emangnya lo mau manggil apa? sayang? baby? cinta?"

"mainstream," jeongguk mengibaskan lengannya, krmudian menjawil jahil ujung hidung taehyung, "honeypie aja, gimana?"

dengan disebutkannya nama itu, taehyung mengerjap, ia bangkit dari posisi berbaringnya dengan muka luar biasa merah. sedikit mengejutkan jeongguk.

"kenapa, kak?"

"ng-ng-nggak papa!" sialan, taehyung sempat-sempatnya gelagapan pula. "gu-gue mau ke belakang dulu ya. ambil air putih!"

"bentar, kok mukanya merah gini?" kurang ajarnya, jeongguk pura-pura tidak tahu, meraih wajah taehyung masih dengan senyum asimetris yang sama. "sakit, hm? atau," jeongguk mendekatkan wajahnya, memiringkan kepala sedikit agar dapat berbisik di telinga taehyung, "salting?"

jika bisa digambarkan seperti animasi, jelas sekali telinga taehyung seperti akan mengeluarkan asap dari telinganya. dadanya berdebar kencang dan warna merah di wajahnya semakin kentara.

"honeypie?"

"A-A-A-APA SIH!?"

jeongguk didorong dengan kekuatan tidak terduga hingga terjengkang ke belakang, sementara taehyung buru-buru masuk ke dalam rumah. jeongguk tertegun sejenak atas reaksi taehyung, kemudian tertawa.

"aduh, kak taehyung salting. anjir kok bisa sih orang salting lucu banget gitu," jeongguk menyengir sembari mengambil piring bekas pisang goreng dan minum mereka, dibawa masuk untuk dicuci kemudian menyusul taehyung. [ ]




A/N
bentar lagi tamat kok, yuhu. yang baru pacaran dan masih anget ciein aja. hm.

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now