| 048

7.8K 1.3K 63
                                    

"gue..."

"lo tau semuanya?" cecar taehyung, matanya sedikit berair akibat terbangun secara tiba-tiba. taehyung tidak pernah sulit dibangunkan, pergerakan sekecil apapun mampu membuat selurub saraf di tiap jengkal tubuhnya bangun. "soal gue sama johnny? semuaㅡ"

"kak, calm down will ya?" gumam jeongguk, mencengkeram erat genggaman taehyung, membungkam cowok manis itu. "gue sama sekali bukan siapa-siapa. gue cuma ngeliat, ngamatin lo, kak, nggak pernah ada keberanian buat ngejaga lo secara langsung."

"ngapain lo jagain gue? gue bahkan nggak tau lo sebelumnya siapa. gue cuman tau lo anak pemilik kosan ini, nothing else. lo tau seberapa banyak soal gue? beneran, kenapa?" taehyung mengubah posisinya menjadi telentang, melepaskan tangan jeongguk dan mengusap wajahnya frustasi, "gue nggak ngerti, sebenarnya ini apa sih yang terjadi? lo sampai tau johnny jadi lo tau segoblok apa gue dulu. beneran, gue nggak tau mau ngomong atau nanyain apa. gue bingung."

"gue suka sama lo," ungkapan tiba-tiba jeongguk membuat taehyung menoleh cepat pada yang lebih muda, namun jeongguk memilih untuk membeberkan saja apa yang selama ini ia tutupi, bahkan ia berani, "gue nggak tau sejak kapan lo deket sama johnny, tapi gue udah suka sama lo sejak lo ngospek gue pas baru masuk. gue suka sama lo, kak taehyung. gue suka."

taehyung hanya diam, tidak mampu memberi respon. terlampau terkejut dengan ungkapan mendadak jeongguk. ia tahu ia juga suka pada yang lebih muda, namun ujung lidahnya kelu, ia tidak mampu membalas. hanya diam dan tertegun.

"baru sekarang gue punya keberanian buat deketin lo bener-bener, baru sekarang gue berani ngambil langkah buat deketin lo. walaupun gue masih nyalahin diri gue, harusnya lo sama gue aja biar lo nggak..." jeongguk mendapati napasnya memberat secara tiba-tiba, "biar lo nggak dipermainkan kayak gitu, kak. maafin gue. gue bego banget bahkan sampai niat mundurㅡ"

"kenapa lo yang minta maaf? ini salah gue, udah tahu posisi gue tapi masih aja mencoba percaya. lo nggak terlibat apa-apaㅡ"

"gue terlibat," jeongguk memotong cepat, "gue ngebiarin lo jalanin semuanya sendirian, gue ngebiarin lo terjebak di ruangan yang seharusnya bisa gue cegah. cuman gara-gara gue pengecut, semuanya kacau. gue bahkan nggak tahu apa gue masih pantas ketemu muka sama lo lagiㅡ"

"jeongguk," jeongguk menelan ludah saat netranya bersirobok dengan taehyung, senyum taehyung lemah, ia terlihat sudah lelah, "lo kebanyakan mikir,"

"gue tau," lirih jeongguk pelan, "maaf,"

"lo... bisa keluar dulu, nggak?"

"kak, gueㅡ"

"nggak papa," rasanya hampir seluruh jiwa jeongguk melayang keluar dari raganya saat taehyung melepaskan tangannya, begitu kosong dan hampa secara tiba-tiba, "gue pengen sendirian dulu, boleh?"

jeongguk ingin bersikeras, namun sorot mata taehyung membuatnya luruh dan menurut. ia tidak ingin membebani pikiran taehyung lebih jauh lagi, karenanya cowok tegap itu akhirnya bangkit.

"lo bisa panggil gue kapan aja, kak,"

itu kalimat jeongguk saat akan meninggalkan kamar taehyung, namun kakak tingkatnya itu hanya tersenyum amat tipis. tak terbaca. tidak menolak, namun juga tidak mengiyakan. [ ]

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang