| 068

7.2K 1.2K 53
                                    

"sama siapa lo kesini?" tanya johnny, kemudian mengerling ke arah jeongguk ingin tahu, "pacar?"

"tebak aja sendiri," balas taehyung sambil tertawa, "lo sendiri sama siapa kesini? mau nonton apa?"

"sama temen, dia maniak yang penyihir-penyihir itu jadi gue diseret nemenin dia,"

"mana temen lo?"

"lagi ngantri makanan," balas johnny sambil mengisyaratkan cowok lain yang sedang ada di antrian, "lo sendiri, tae? mau nonton apa?"

"sama kayak lo sih," balas taehyung akhirnya, "hmm, ya udah. gue ngantri dulu ya."

"nggak gue aja yang ngantri?" jeongguk akhirnya buka suara.

"gue aja, lo nggak keberatan seat mana aja kan?"

"nggak sih, ya udah, go on,"

sepeninggal taehyung yang bergabung di antrian, kini hanya jeongguk dan johnny, berdiri berhadapan. diam saja. tidak ada satupun kata yang terucap. jeongguk menemukan tidak ada gunanya memulai pembicaraan. lagipula jeongguk yakin, toh johnny tidak akan tahu siapa dirinya.

"jadi... udah berapa lama lo kenal taehyung?"

jeongguk mengangkat kepala untuk menatap johnny yang kini menoleh padanya. mereka berdua mungkin hanya terpaut sekitar dua senti. "mungkin lebih lama dari yang lo pikir,"

"lo naksir taehyung?"

"kelihatannya gimana?"

johnny menarik senyum tipis. "kalau misalnya lo naksir taehyung, lo nggak ada niatan kepo gitu soal siapa gue?"

kini giliran jeongguk untuk menarik senyum tipis. "gue tau lo siapa," balas cowok tegap itu dengan nada tak terbaca, "lo orang pertama yang bikin taehyung jatuh cinta, lo yang pertama nunjukin gimana dunia ke dia. lo juga orang pertama yang ngehancurin hatinya, kepercayaannya, harapan, sama janji yang ada. lo orang pertama yang bikin dia narik diri. tapi gue cuma tahu sampai disitu. kesalahan yang terjadi antara lo sama taehyung itu urusan lo berdua, nggak ada kaitannya sama gue, nggak ada hak gue buat ikut campur. gue nggak peduli gimana masa lalu lo berdua. yang gue tahu, sekarang gue harus jagain taehyung biar nggak terluka lagi, sekarang gue harus bikin dia nggak takut ditinggalin lagi, nggak takut dipermainkan lagi, bikin taehyung yakin kalau sekarang, dia nggak ngasih kepercayaan ke orang yang salah lagi."

johnny tertegun mendengar penuturan jeongguk. dalam diam, semua ucapan jeongguk menusuknya kuat. walaupun ia sudah memperbaikinya, bekas jejak retakan masih utuh tersisa dan tidak dapat hilang.

"apapun yang mau lo bilang ke gue, simpan buat lo sendiri. selama taehyung baik-baik saja dan dia senang, itu yang penting buat gue."

beberapa detik setelahnya, terdengar langkah kaki mendekat sehingga jeongguk dan johnny menoleh. namun sekitar tiga langkah lagi, keduanya refleks menyongsong taehyung yang hampir tersungkur akibat tersandung.

raut jeongguk yang tadi meluruh, kini cengirannya mengembang saat bertemu muka dengan taehyung. "ceroboh amat sih bidadari, untung ada kesatria yang nangkepin,"

"bacot," taehyung mendengus geli saat ia menegakkan diri, kemudian menoleh pada johnny, "sori, nggak sengaja,"

"nggak papa, santai aja,"

jeongguk menarik lembut ujung hidung taehyung, "tangan gue kena cakar lo nih, kak. maafnya mana?"

"buat lo nggak usah, siapa suruh ngatain gue ceroboh,"

"ceroboh aja terus, seneng gue lihatnya, lucu," jeongguk menghindari cubitan taehyung yang berintensi mampir ke pinggangnya, "adaw, iya, iya, jangan nyubit lagi. hobi bener nyubit orangㅡ iya iya! mau makan kan tadi? ayo nyari makan,"

taehyung langsung berhenti mencubiti jeongguk mendengar kata makan. "eh iya, ayo, satu jam lagi baru masuk," kemudian perhatian taehyung beralih pada johnny, "mau ikut makan bareng?"

"nggak, lo berdua aja, gue bentar lagi mau masuk," johnny mengangkat bahu, tersenyum sembari menepuk puncak kepala taehyung, "gotta go now, bye, taehyung. take care."

"lo juga," angguk taehyung. "take care."

setelahnya jeongguk beradu pandang kembali dengan johnny, yang hanya dibalas jeongguk dengan anggukan sekilas sebelum akhirnya ia membawa taehyung keluar dari area bioskop untuk mencari makan dulu. [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now