| 097

7.7K 1K 71
                                    

taehyung terbangun mendadak, tahu-tahu sudah agak gelap, kemudian ia menoleh ke sebelah dan mendapati seorang arkasa jeongguk mahardika sedang bermain game.

astaga.

"kok nggak bangunin aku?"



jeongguk menoleh mendengar suara taehyung, kemudian terkekeh pelan. sebelah tangannya terulur, merangkul taehyung mendekat dan bersandar di bahunya dengan posisi setengah bersandar dan setengah berbaring. masih sempat menepuk pelan pipi taehyung yang masih terlihat amat sangat mengantuk kemudian mengusak gemas poni yang jatuh.


"habisnya kamu pulas banget tidurnya, ga tega ngebangunin,",


taehyung menyamankan kepalanya di pundak jeongguk, menggosok matanya sejenak. kemudian ia menyentuh leher jeongguk dengan punggung tangan. "masih panas kamunya, nggak mau di kompres?"

"masa iya dibawa tidur langsung turun? nggak mungkin lah, sayang," jeongguk tertawa lagi, hingga taehyung mau tidak mau ikut tertawa juga, "udah minum obat, dibiarin juga ntar hilang sendiri."


"masih pusing nggak?"


"mana ada pusing abis liat kamu,"


"ngomongnyaaaaa," kini gantian taehyung yang mencubiti gemas pipi jeongguk, "udah minum obat lagi?"


"uuuuuuuu," jeongguk bergumam gemas, "perhatian amat, bidadari?"


"bilang makasih dong,"

"iya iya, makasih ya sayang," kemudian pelipis taehyung dicium, bibir jeongguk masih terasa panas. kini taehyung merasa seperti termakan omongannya sendiri.

sementara jeongguk kembali tertawa karena mendapati ujung telinga taehyung sudah memerah hingga ujung dan cowok manis itu kini membenamkan wajahnya di bahu jeongguk.


"aku main itu juga sekarang," kata taehyung saat jeongguk menutup aplikasi tembak-tembakan, lemparan granat, dan rumah-rumah kosong seperti habis perang dan membuka aplikasi di salah satu video yang ia lihat di channel Jessnolimit.


"serius? kamu main game? sejak kapan?"


"sejak aku penasaran,"


"penasaran kenapa?"


"seasik apa sampai kamu cuekin aku," melihat tampang jeongguk yang langsung berubah, taehyung merasa lucu sendiri  jadi ia balas ciumi pipi jeongguk, "biasa aja kali mukanya,"


"masalahnya aku masih gak enak sama kamu soal kemaren,"

"ih, dibilangin nggak papa. jangan dipikirin, nanti demam kamu naik,"


"tapi kanㅡ"


"temenin main game makanya, bosen aku kalo ga mati duluan, malah ga dapet kill,"


"ya udah sini,"


"sini apanya?"


"deketan, mau peluk bidadari,"


"kedinginan ya?"

"enggak,"

"bohong nih, badan kamu rada gemeter," taehyung menyisir rambur depan jeongguk ke belakang, kemudian kembali tertawa saat jeongguk maju dan malah menggigit ujung hidungnya, "ya udah? sini,"


"sini apa?"


"mau peluk,"


"boleeeeehhh,"


taehyung terbahak mendengar permainan kata absurd dari jeongguk, sedikit berseru kaget saat jeongguk meraih tubuhnya lalu di dekap erat-erat. benar-benar di dekap hingga badan taehyung tenggelam di lengan jeongguk.

"aku ga bisa napas kalo gini!" taehyung berseru, namun sama sekali tidak berniat melepaskan pelukan erat jeongguk.


"uuuuu, bidadarinya arkasa jeongguk," mana jeongguk pakai suara bocah begitu, taehyung kan jadi tertawa lagi, "emesh, emesh, emesh,"


"geli ih, ya ampun," kemudian taehyung menepuk-nepuk lengan jeongguk, "ih, dibilangin gabisa napaaass!"

"uuuuuu, kacian, kacian, kacian," jeongguk melonggarkan pelukannya, tepat saat taehyung mendongak, jeongguk sedikit menurunkan kepalanya dan menempelkan ciuman di bibir taehyung yang sedikit terkuak.

satu kali, dua kali, tiga kali. setelah yang keempat, baru taehyung tersadar.



"jeongguuuuuuuukkk!"


iya, bidadarinya kaget. [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now