| 044

8.1K 1.3K 10
                                    

tugas jeongguk sudah selesai semua dua hari yang lalu. seharusnya ia bisa bersantai sepulang kuliah di rumahnya, entah main basket dimana atau sekadar menambal waktu tidurnya.

sebab serius, setelah presentasi konsep, jeongguk seolah berubah menjadi panda. lingkar hitam di matanya kentara sekali, bahkan jeongguk sepenuhnya lupa sisiran.  gerak-geriknya juga makin tajam, makin pelit ngomong, kembali pada arkasa jeongguk mahardika yang biasa. cengirannya hilang pasti.

bahkan tiap kali ada ajakan pun selalu ditolak tanpa tedeng aling-aling.

semuanya bermula dari eunwoo, yang menyebabkan jeongguk kini hobi uring-uringan tidak jelas, dan menjadikan sesosok cowok manis yang merupakan kating mereka bernama hananda taehyung prasetya sebagai objek lamunan. bukan untuk fantasi kotor, tentu saja. taehyung terlalu berharga untuk itu.

"jadi kapan lo bilang yang sebenarnya ke kak taehyung? jangan sampe dia sendiri yang tahu. soalnya kalo dia tahu sendiri, abis dah lo. he'll definitely hate you for the rest of his whole damn life."

itu ucapan seorang eunwoo rizqi aryatmadja. berhasil bertahan di pikiran jeongguk dan enggan pergi hingga sekarang.

seharusnya jeongguk ada di rumahnya sekarang, tidur dan melupakan saja apa yang sohibnya itu bilang, atau mengenyahkannya sesaat tanpa harus mengganggu waktu istirahatnya yang benar-benar sedikit. entah ada dendam apa mahasiswa kedokteran yang satu itu padanya, eunwoo benar-benar ingin ia tidak bisa tidur agaknya.

namun nyatanya ia ada di depan pintu kosan milik bundanya, tanoa sadar membawa dirinya kemari, entah ada maksud apa atau intensi apa, jeongguk juga tidak mengerti tarikan samar yang membawanya kemari.

kemudian, seolah adegan klise yang diperlambat, pintu membuka dan sesosok hananda taehyung prasetya berdiri di hadapannya. tepat nyata, sama sekali bukan halusinasi, atau bahkan delusi.

"jeongguk!"

taehyung terlihat kaget, matanya mengerjap lucu dan bibirnya sedikit terkuak dengan cara yang menggemaskan. jeongguk tidak mengerti kenapa gumpalan tak kasat mata yang menyesakkan dadanya luruh begitu saja mendengar taehyung memanggil namanya.

"jeongguk? hei? lo nggak papa?" taehyung kini mengangkat tangannya, menyentuh lembut kening jeongguk kemudian turun untuk menepuk bahunya, "are you okay there, bunny?"

"nggak," akhirnya jeongguk mampu mengeluarkan suaranya, serak dan lelah, ia merasa lututnya lemas hingga ia menumpukan tangannya, "gue sama sekali nggak oke."

kerutan di kening taehyung terlihat lucu, jeongguk memikirkannya diam-diam. perlahan matanya terasa begitu berat dan ia benar-benar mengantuk. jeongguk tidak ingat apa yang terjadi setelahnya, yang ia ingat hanyalah tangannya yang tanpa sadar bergerak sendiri untuk memerangkap taehyung dalam dekapannya. [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now