| 076

6.8K 1.1K 37
                                    

"jadi, adek gimana kuliahnya?"

"lancar-lancar aja kok, bun," balas taehyung, bermalas-malasan menonton tv sembari berbaring di paha bunda.

"disana sehat-sehat aja?"

"sehat teruuuuss,"

"abang gimana? sering ketemu nggak? terakhir bunda nelpon kemaren sebelum kamu mendadak dateng. bunda kira kamu sama abang lagi berantem,"

"nggak kok, emang lagi jenuh aja disana. lagi kangen bunda juga sama rumah. tapi tugas adek tinggal dikit lagi sih, makanya bisa dibawa ke rumah dulu. jadwalnya lagi minggu tenang juga, bun. jadi sekalian aja." taehyung memejamkan matanya saat, menggerung pelan menikmati pijatan lembut bunda di kepalanya.

"kalo gitu, jimin gimana kabarnya? kuliah kedokteran kan dia? kirain dia ikut kamu kesini,"

taehyung tertawa pelan mendengar nada geli dari bundanya. "jimin baik, tapi dia lagi sibuk banget, kuliah, tugas, magang, praktik segala macem. pengin ikut sih tadi dia, tapi nggak bisa ninggalin kuliah."

"dia ada nelpon gitu ke bunda, curhat gitu," bundanya tertawa pelan, "katanya ga bisa molor seenak jidat lagi, terus kurusan gitu,"

"iya sih bunda, pipinya tirusan gitu,"

"eh tapi kayaknya jimin udah punya pacar ya? bunda kira dulu dia naksir kamu,"

"hah? masa? ya enggak lah, bunda. astaga."

"nah makanya kan, soalnya dia kayak nggak mau lepasin kamu dulu. heran juga. ternyata anak bunda yang bungsu ini ada yang naksir."

"astaga bunda, ya ada lah yang suka sama adek. tapi beneran? jimin udah punya pacar? dia cerita gimana tuh, bun?"

"hmm, gak tau ya. dia cuma nanya orang pendiam itu biasanya dilunakkinnya gimana. kan nggak mungkin adek, adek kan nggak bisa diem," bunda mencubit gemas pipi taehyung, "bunda nggak nanya lebih jauh sih, mungkin antara orang yang dia suka itu nggak banyak omong, atau dia dapet pasien pendiam waktu praktek."

mendengar itu, taehyung berpikir sejenak. ia tidak tahu jimin dekat dengan siapa sekarang, jimin tidak ada cerita apapun padanya dan kini ia penasaran. walau kemungkinannya lebih condong pada pasien yang susah diajak ngomong, tapi rasanya bukan itu.

walau memang, jimin pernah bilang sewaktu bulan-bulan pertama kuliah, "kuliah kedokteran aja udah ketat jadwal, belum lagi mastiin lo masih napas dan makan tepat tiga kali sehari yang masih lo langgar seenak jidat, terus gue punya pacar? gue tinggal kenangan ae kalo kek gitu,"

hingga kemudian ia melirik ponsel dekat meja yang menyala. ada beberapa notifikasi tidak penting dan kemudian ia melihat pesan jeongguk.

arkasa j. mahardika
kak
lo dmn? di kampus ga keliatan samsek
r u okay, there?

senyum taehyung tipis, tipis sekali.  ia tidak membuka chatroom, hanya melihat dari bar notifikasi.

"siapa, hananda?"

notifikasi itu digeser ke samping. taehyung meletakkan kembali ponselnya, tidak berniat untuk membalas.

"nggak kok, grup kelas doang, hehe," balas taehyung sembari mendekat kembali pada bundanya, meninggalkan ponselnya. "pindah bunda, sini adek pijitin bahunya." [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now