| 052

7.6K 1.3K 52
                                    

sebenarnya, jauh di dalam, taehyung tahu ia salah besar mengiyakan ajakan johnny. nyatanya perasaannya pada cowok jangkung itu masih ada, kepingannya masih bertahan, dan kepingan itu jugalah yang meraungkan rindu.

ia rindu kebersamaan mereka yang dulu, kesenangan yang dibagi satu sama lain dan beragam hal yang mendebarkan. entah johnny juga rindu atau ini hanya perasaan satu arah dari taehyung.

sebab setelah yang ia ketahui, rasanya sulit jikapun ingin kembali. cacatnya menganga terlalu lebar.

"masih suka bakpao ayam keju kan?"

bahkan cowok itu masih ingat isian bakpao kesukaannya. masih ingat betapa taehyung payah dengan suhu dingin. johnny masih mampu tersenyum seringan itu sementara di dalam, di dalam, rasanya taehyung sekarat. ia ingin melompat ke punggung atau memeluk cowok itu, ingin mengacuhkan bahkan melupakan apa yang pernah johnny lakukan dan berpura-pura semuanya tidak terjadi.

taehyung egois, terlalu egois untuk dirinua sendiri. ia berontak sakit namun hatinya masih tersisa tempat untuk johnny.

"at first, gue tau ini nggak pernah cukup, buat ngobatin luka lo gara-gara gue. tapi gue beneran minta maaf. i wanna fix things back again, taehyung. gue tau gue jadi brengsek, ninggalin lo langsung sebelum gue sempat ngasih penjelasanㅡ"

"its okay," taehyung memotong, matanya terpejam erat, luapan rasa yang harusnya tersimpan erat atau terlupa kembali terbuka kencang dan meluruh di setiap pembuluh darahnya, sulit untuk didefinisikan, "emang guenya aja yang bego, guenya yang terlalu baper, guenya yang terlalu ngeyelㅡ"

"ngga, sepenuhnya salah gue. lo oke, lo jangan ngomong gitu, tae. gue sakit hati dengernya. jangan anggap lo bego, yang bego itu gueㅡ"

"terus kalo gue nggak bego, kenapa gue mau-mau aja lo mainin? gue udah tau kalau gue cuma bahan taruhan, john. udah tau. sejak sebulan gue udah dengar desas-desus, gue udah liat beberapa temen lo ngetawain gue karena mau-mau aja lo bohongin, bahkan omongan abang gue sama jimin aja nggak gue gubris.tapi tetap aja gue berlagak nggak tahu. gue... gue bodoh banget, john. gue sesayang itu sama lo dulu sampai gue pikir mungkin lo bakal lupa soal taruhan dan beneran suka sama gue. nggak taunya, harapan gue terlalu tinggi."

johnnya tertegun, ia diam saja. satu bagian di dalam rongga dadanya terasa robek dan perih. rasanya ia ingin merengkuh taehyung dan memeluknya, namun tubuhnya kaku. jika bisa ia ingin memutar waktu jika itu bisa mengembalikan hati taehyung yang sudah ia injak dan hancurkan sebelumnya.

"taehyung," lirih johnny pelan, kemudian ia terkejut kala melihat satu titik di jeans bagian paha taehyung berubah lebih gelap. kemudian semakin banyak dan banyak. titiknya melebar seperti ada sesuatu yang basah menimpa bagian itu. detik berikutnya johnny tersadar, alam bawah sadarnya menggerakkan tubuh dan ia mendekap taehyung sedemikian erat. "please, taehyung, im sorry, sorry, sorry,"

"gue capek," suara taehyung bergetar, kemudian teredam di ceruk leher johnny. "gue nggak mau lagi berurusan sama lo, tapi kalo gue nggak ngelurusin, gue bakal kepikiran terus. tapi gue nggak mau ketemu lo. gue hapus gimanapun caranya, hati gue masih lo pegang. tolong balikin, tolong. udah cukup lo ninggalin gue nggak ada kejelasan, lo nggak perlu rampas hati gue juga. udah hancur gitu ngapain lo simpan?"

taehyung bukan orang yang meledak-ledak jika sedang marah, ia akan diam dan sangat terkendali. namun kini, johnny mendengar nada lelah dan serak itu teramat kentara. membuatnya tahu, juga sadar, bahwa betapa dalam ia telah menyakiti cowok manis ini. jauh lebih dalam dari yang ia kira. [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now