| 033

9K 1.4K 17
                                    

"nyariin siapa? arkasa?"

"n-nggak lah!"

"hm?" sungwoon hanya mengangguk-angguk, kemudian berlalu membawa satu ember penuh cucian untuk di keringkan. "serah lo deh mondar-mandir sampe modar."

diam sejenak, rencananya taehyung diam saja. tapi rasa penasarannya sedikit terusik. "emangnya jeongguk kemana, kak?"

"bener kan nyariin,"

"nanya doang nggak boleh?" taehyung mencebik, dengusannya terdengar kesal.

"bilang aja kangen,"

"ngacooo," taehyung mengerucutkan bibirnya kesal, ia mencebik kemudian mengambil sebotol air mineral dingin ke dalam kulkas. merunduk sedikit melihat apakah stok makanannya masih ada.

"arkasa balik ke rumahnya, jadi sementara dia nggak di kosan dulu,"

jduk. "adaw!"

sungwoon tersedak, ia susah payah menahan tawanya sebab kini yang lebih muda memegangi kepalanya sambil berjongkok di depan kulkas. ingin tertawa, tapi kasihan. bikin gemas saja. matanya hingga sedikit memerah dan berair.

"sakit ya?"

"nggak!"

sungwoon nyengir, lalu mengusak-usak rambut taehyung. "udah, kejedot doang masa mau nangis?"

"mana ada nangis!?"

"itu tuh matanya merah kenapa, coba?"

"kaget doangㅡauch, kak! jangan pegang disana!"

"eh, bentar, kayaknya beneran benjol deh ini,"

taehyung meringis, merasa kesal sendiri karena punya kulit yang cukup sensitif, padahal warna kulitnya sama sekali tidak pucat. hanya saja ia memang gampang mengalami memar, jika dapat memar maka susah sembuh. lambat sekali. minimal dua minggu.

tapi terima kasih sekali, karena sakit sebab kepalanya terbentur tadi, taehyung jadi lupa sama sekali perihal jeongguk. [ ]

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang