🌌 citrus. | ✓

| 003

pagi berikutnya, taehyung dapat giliran menyapu tanaman di depan rumah kost sebab jadwal masuk kuliahnya siang.

belum juga mandi, sisiran juga, untung masih sempat cuci muka, namun sangat kentara muka bantal. rambut acak-acakan, bikin gemas saja. kini sembarangan menyiram-nyiram hingga iseng mengarahkan selang pada kucing tetangga.

suara motor mengejutkannya, taehyung menatap datar motor angkuh yang ia lihat kemarin, kini sedang dinaiki pemiliknya. mungkin kelas pagi.

siapa kemarin namanya? arkasa? arkasa jeongguk kan?

sepeninggal motor itu dan pemiliknya, taehyung menoleh lagi ke arah lain, berniat mengisengi kucing tetangga lain lagi namun hampir jantungan mendapati para gadis tiba-tiba berkerumun.

"ada pembagian sembako atau gimana?" taehyung bergumam, bingung.

"mas, mas, mas!"

saat taehyung menggulung selang, kepalanya mendongak mendapati sesosok gadis malu-malu. didorong teman-temannya pula. lagaknya seperti orang kasmaran saja.

"tadi mas arkasa udah pergi ya?"

kini taehyung bengong. "kalian buta ya? kan tadi udah liat orangnya pergi. kenapa nanya lagi?"

"ih mas bisa aja," lalu si gadis cekikikan diikuti teman-temannya lagi.

taehyung menggulung selang secepat yang ia bisa, berniat segera minggat dari konversasi aneh ini. lebih baik dia mencari bubur ayam sebelum mendekam di ruang kuliah atau mengantar berkas tambahan ke rektorat.

"mas, mas, mas!"

dipanggil lagi. akhirnya menoleh juga kepalanya, dengan muka dibuat sedatar mungkin. "kenapa?"

"anu..."

"anu apa?"

"itu..."

"itu?"

"mas satu kost sama mas arkasa?"

pake nanya. "iya, kenapa?"

"boleh minta nomornya nggak?" gayanya memainkan jari, suara dilembut-lembutkan dengan kepala menunduk, sambil sesekali melirik taehyung.

"nomor siapa? gue?"

"nomornya mas arkasa, tapi nomor mas boleh kok?"

"hmmm, ya udah, catet," ucapan taehyung membuat para gadis kelabakan mengeluarkan ponselnya. patuh memasukkan digit nomor yang diucapkan taehyung.

"udah kan? gue mau balik nih,"

"u-udah, mas! makasih yaaa!"

taehyung mengangguk, merapikan selang dan segera balik ke dalam rumah kost. mengusap hidungnya malas.

mereka mana tahu kalau yang dibilang tadi nomor pak rt dan satpam komplek kan? [ ]