| 010

11.7K 1.8K 71
                                    

"copot?"

taehyung mendengus melihat tali sendal jepitnya copot, hampir tersungkur tadi, beruntung sikunya di raih oleh jeongguk sebelum jatuh dengan memalukan.

"siapa yang suruh tadi lari pakai sendal jepit doang?"

"maaf deh," jeongguk kemudian merunduk, menawarkan punggungnya pada taehyung, "sini naik,"

"hah? ngapain?"

"emang kakak mau nyeker?"

taehyung terdiam. pikirannya berputar akan peringatan jimin tentang bahaya nyeker. bisa melukai telapak kaki, meningkatkan resiko penyakit tetanus, telur cacing tambang, dan berbagai bakteri lainnya, dan banyak sekali omongan-omongan calon dokter itu yang membuatnya berhenti nyeker sekehendak hati.

"kak?"

"nggak mau!" tanpa peringatan, taehyung melompat ke punggung jeongguk, sempat membuat cowok itu terhuyung karena pergerakan tiba-tiba.

"lo kurus gini tapi berat juga ya kak,"

"bodo amat," taehyung memegang pundak jeongguk, kausnya melekat di tubuh dan ia mendapati dirinya mendengus iri. kemudian terkejut saat jeongguk bukannya putar balik menuju kosan, malah tetap melanjutkan perjalanan. "lah?? mau kemana? masih mau lanjut lari??"

"enggak, tapi di depan sana ada yang jual bubur ayam, bentar lagi buka. kakak mau?"

"nggak bawa uang,"

"gue bayarin,"

"ceritanya ditraktir?"

"nggak mau?"

"lo kok balik nanyaaaa?"

"habisnya kakak sering balik nanya juga,"

"balas dendam?"

"menurut kakak?"

"bodo ah!"

lalu cowok ganteng itu tertawa, sementara taehyung merengut sembari memukul-mukul pundak jeongguk dan mengayun-ayunkan kakinya.

"kak, jangan banyak gerak, nanti jatoh!"

"kalau gue jatoh lo juga ikut!"

"ya makanya gue nggak mau jatoh, kak!"

lanjut saja terus sahut-sahutan hingga sampai di depan warung bubur ayam sana.  [ ]

🌌 citrus. | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang