TL 2 -Aku punya hati

8K 373 2
                                    

Kamar, tempat inilah dimana Dira dan Ardhan duduk berdua diatas ranjang. Ardhan menatap jendela sementara Dira hanya bisa menundukkan kepala.

"Segeralah buka bajumu. Kita laksanakan berdua. Setelah itu aku akan kembali ke rumahku." Ardhan, lelaki yang sedari tadi datang ke rumah Dira baru bicara.

"Apa maksud tuan?" Dira ketakutan.
"Apa kamu bodoh, berpura-pura tidak tau apa yang harus kamu lakukan."Ardhan menatap Dira yang terus menunduk.
"Maksud tuan?" Dira semakin ketakutan dan menangis.
"Simpan air matamu. Apa kamu terlalu bodoh untuk mengerti apa yang harus kamu lakukan?" Suara dingin Ardhan semakin membuat Dira ketakutan.
"A...a..a... Apa maksud tuan?" Dira memberanikan diri menatap Ardhan.

Ardhan naik pitam. Mendengar jawaban dari gadis polos yang menjadi istrinya beberapa bulan terakhir.

"Tugas mu adalah, membuka baju dan celana, kemudian berbaring dan mengangkang, memberikan kepuasan bagi Adikku ini. Kemudian akan aku semburkan sperma ini kedalamnya sehingga kau segera hamil dan memberiku dan Alea anak." Ardhan menyentuh pundak Dira.

Dira berdiri menghindari Ardhan. Ia begitu terkejut dengan perlakuan Ardhan yang tidak menunjukkan kelembutan seorang suami.

"Apa harus demikian?" Dira yang begitu polos merasa dilecehkan oleh pria berumur tiga puluh tujuh tahun tersebut.

"Tentu saja. Seharusnya kau paham, bahwa kau hanyalah mesin bayi yang harus melahirkan keturunanku dan Alea. Segeralah lepas bajumu, dan akan aku semburkan sperma terbaikku." Ardhan mulai berdiri dan mendekati Dira.

Dira begitu ketakutan, ia hanya bisa mundur dan menghindar. Ardhan terus mendekat, hingga tubuh Dira terbentur oleh pintu. Tangan Ardhan tak tinggal diam, dengan kasar ia segera menarik baju Dira hingga terkoyak bagian dada. Dira merasa dilecehkan,ia kemudian mencubit tangan Ardhan dan berlari.

Plak!!!

Satu tamparan mendarat mulus dipipi Dira. Ardhan menamparnya dengan sangat kejam. Bahkan sudut bibirnya berdarah.

"Ingat, aku sudah membayar mahal dirimu. Jangan kau lupakan itu. Kau cukup melunasinya dengan memberikan kemaluanmu itu dan rahim untuk calon anakku dan ALea."

Ardhan menjambak rambut Dira, kemudian melemparkan sang pemilik rambut ke atas ranjang. Dengan brutal Ardhan mencium bibir Dira dan tanganya tak segan meremas payudara Dira dengan keras.

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now