TL 40 - Jawaban Sang Waktu

2.9K 180 13
                                    

Waktu akan memberikan jawaban yang kamu inginkan!~ Indira Trisha

'Plak!!'Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Ardhan dari Dira. Air mata Dirasemakin mengalir deras, saat netra mereka bertemu. Dengan sangat kasar Dira mengusap bibirnya.

"Aku manusia mas!" Dira berteriak sambil terus mengusap bibirnya.

Ardhan begitu terkejut dengan sikap Dira. Ia tak menyangka gadis yang sangat pendiam baginya itu mampu melakukan semua ini.

"Aku minta kamu pergi dari hidupku dan Ardi." Dira mengusir Ardhan.

Ardhan langsung bertekuk lutut, kakinya begitu lemas mendengarkan perkataan Dira. Pandangannya tertunduk, raut wajahnya langsung begitu sendu, perlahan air matanya keluar.

"Kenapa Dir? Kenapa aku harus menjauh?" Lirih Ardhan.

"Kenapa kamu harus mendekat? Untuk apa? Kenapa kamu datang hanya untuk membuat kami terluka?" Dira membalasnya dengan pertanyaan.

"Dia putraku." Ardhan terus menunduk.

Dira mendekati Ardhan dan ikut menekuk lututnya, kemudian ia mengangkat kepala Ardhan agar netra mereka bertemu.

"Apa dia bukan putraku? Aku ibunya, dan dia adalah bayi yang sudah tidak diingkan oleh pemiliknya." Dira menatap Ardhan dengan sangat marah.

"Aku sangat menginginkannya Dir." Ardhan lirih.

"Bagaimana denganku? Apakah ada yang peduli dengan diriku sebagai ibunya?" Dira mendorong Ardhan dan menahan kekecewaan yang mendalam.

"Aku juga menginginkanmu bersamaku Dir." Ardhan begitu lirih menahan tangis.

"Sebagai apa? Pengasuh untuk Ardi?" Dira begitu histeris.

"Sebagai ibunya." Singkat padat dan jelas.

"Lalu upah apa yang akan aku dapat, jika aku menuruti keinginanmu? Apakah aku akan menjadi satu-satunya istrimu?" Dira menatap Ardhan penuh kekecewaan.

Ardhan terbelalak menatap Dira, ia tak menyangka, gadis itu sangat berani saat ia marah. Gadis berusia tujuh belas tahun itu mampu mengoyak seluruh hatinya hanya dalam satu pertanyaan.

"Tidak mungkin kan, kamu akan menuruti permintaanmu. Lalu kenapa kamu menyeretku kedalam hidup yang sangat rumit? Bukankah dia (Alea) sudah memberi apa yang seharusnya ada dalam hidupmu? Bukankah seharusnya kau berterima kasih padaku, aku menyumbangkan rahimku cuma-cuma untuk memberi dia anak yang pada akhirnya dia buang sesuka hatinya? Ada apa denganmu? Apa kalian semua mampu membayar berapa dan apapun yang aku minta?" Suara Dira begitu lirih dan terbata sambil sesenggukan menangis.

"Apa kau akan menjadi ibu yang menjual bayinya?" Ardhan mendekati Dira.

"Kalian yang memaksaku berbuat demikian." Dira menangis sesenggukan.

"Jika demikian, apa yang kau inginkan?" Ardhan memberanikan diri menantang Dira.

"Aku ingin menjadi satu-satunya istrimu.." Dira menjawab dengan tersendat," Dan kalian menjadikan anak kalian menjadi anakku." Dira dengan lantang mengucapkan kalimat terakhirnya.

Halo gaes.. sorry up nya lama.. karena banyak hal yg mesti author kerjakan

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now