TL 33 - Jadikan Aku yang Kedua?

4.7K 221 9
                                    

*) Jangan lupa vote, komen dan follow.. terima kasih...

Ismail Pov.

Dengan wajah babak belur, tanpa kejelasan nasib pekerjaanku dengan Pak Ardhan, aku memberanikan diri mendatangi Dira di rumah yayasan. Memandang gadis dibawah dua puluh tahun itu dengan pilu.

Aku melihatnya menjadi gadis yang kuat. Latar belakang kehidupannya yang berat. Dijual ayahnya ke rentenir, hingga dibuang dan diangkat anak oleh pasangan miskin di salah satu kabupaten di Jawa Tengah.

Kadang aku berpikir, ingin mengakhiri kisah ini sesuai keinginanku sendiri. Namun rasaku padanya mampu menghentikan hasratku dan semakin menyeretku ke pusaran rumit kisah pernikahan rahasia konglomerat Indonesia.

Aku takut, jika apa yang aku upayakan, hasilnya akan balik menyerangku, mengahncurkan masa depanku yang akan ku bangun atas dasar cintaku hanya demi uang dan kesetiaan.

Aku sangat sakit, melihat perempuan yang kadang menjadi orang ketiga karena suatu alasan. Jika ia berniat merusak rumah tangga orang lain, aku akan sangat membencinya. Nyatanya gadis yang ku temui ini, dia begitu jujur dan sangat lugu. Ia mau saja menjadi rahim pengganti bagi pasutri yang sama-sama tidak tau diri.

Jujur, hatiku mulai goyah. Sekian lama bersamanya, menjadi malaikat pelindungnya aku merasa sangat nyaman berdekatan dengannya. Perut buncitnya menjadikan daya tarik tersendiri. Aku bahkan melupakan sisi lainku yang saat ini sedang menungguku di luar sana.

Aku, hanya ingin menyelesaikan misiku memberikan hak kepada seorang wanita yang layak untuk diperjuangkan dan dicintai. Wanita yang seharusnya memiliki paviliun sendiri sebagai selir agung dari seorang raja.

"Halo pak, saya akan segera membereskan semuanya. Semoga kita bisa menyelesaikan semua ini segera." Aku hanya bisa melakukan apa yang bisa aku lakukan untukmu bidadari. Agar kau bisa hidup layak dan terhormat.

"Mukamu kenapa mas? Kemarin beliau kesini dengan muka yang sama dengan kamu. Babak belur. Kalian ngga berkelahi kan? Ia nyerocos saja dengan kalimatnya.

"Eh, siapalah aku yang bisa jadi bahan orang lain berkelahi." Ia menutup mulutnya.

"Biar semua cepat selesai, aku ingin berkata padamu. Silahkan kau memikirkannya dengan baik." Aku meraba saku jaketku mencari benda kecil yang kupersiapkan.

"Jangan disuruh mikir terus donk. Carikan saja aku pekerjaan, agar aku bisa mandiri dan tidak merepotkanmu terus mas." Ia sibuk membedong putra tampannya.

"Aku ngga bisa lama menunggu, aku berharap kamu segera memberikan jawabannya." Aku menyerahkan satu kotak cincin disebelah putranya.

"Apa ini?" Ia memelototiku.

Tatapannya sangat garang, aku bahkan tak pernah melihat dia semurka ini. Aku melihat dirinya segera menggendong putranya.

"Aku tidak akan menerima ini. Tolong ambil kembali." Jawabnya begitu tegas.

"Lalu apakah kau akan kembali padanya?" Kuberanikan diri menelisik hati terdalamnya.


Gaes.. aku mau minta pendapat kalian, kira2 cerita ini bagus nggak sih? Dan seandainya kalo Dira mau balik sama Ardhan, apa yang harus dilakukannya agar Alea menerima kenyataan?


Lope u gaes ..

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now