TL 4 - Sebuah Penawaran

6.6K 322 1
                                    

*Biasakan Vote sebelum baca ya... Maaf jika berantakan..

Saat takdir sudah menentukan langkahmu.. kamu hanya bisa mengalir..

DIRA POV

Namaku Dira, aku adalah seorang perempuan berusia tujuh belas tahun. Aku tidak memiliki pendidikan tinggi seperti gadis seusiaku. Maklum lah, aku hanya seorang anak buruh tani di sebuah desa kecil di Magetan. Aku merantau sejak satu tahun yang lalu.

Aku bahagia, sesampainya aku di Jakarta, aku mendapat pekerjaan bagus di sebuah rumah konglomerat yang hartanya tak akan pernah habis.

Ya, keluarga Ahmad.. keluarga konglomerat yang menampungku sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dimana aku bekerja sesuai shiftn dan mereka mau menggajiku besar. Sebesar empat juta rupiah perbulan.

Gaji yang lumayan untuk pembantu sepertiku, terlebih lagi semua kebutuhan seperti sabun mandi, sabun cuci dan kamar yang bisa ditempati dengan nyaman bonus tv untuk hiburan.

Sampai pada suatu hari, aku melihat perempuan cantik berusia tiga puluh tahunan menangis di sebelah seorang pria yang terus memeluknya. Beberapa pembantu rumah tangga sibuk memperhatikan mereka dan mengomentarinya.

Rupanya, semua berawal dari pernikahan mereka yang telah lebih dari lima tahun, tapi gak diberi momongan, sehingga tuan Ahmad meminta mereka untuk bercerai.

Aku termenung, sebegitukah para orang kaya? Kenapa mereka tak mengadopsi anak saja? Oh ya aku baeu sadar, jika kerajaan bisnis mereka memerlukan keturunan sebagai pewaris mereka.

Hari demi hari berlalu, sampai pada akhirnya keluarga Ahmad memanggilku untuk bertemu dengan mereka. Aku sangat was-was dengan apa yg akan terjadi. Apakah aku membuat kesalahan?

Semua orang diruang kerja tuan Ahmad telah berkumpul. Setiap pasang mata memandangku dengan begitu tajam.. sampai akhirnya.

"Dira, saya dengar orang angkat tuamu sedang sakit berat dan membutuhkan banyak biaya banyak untuk berobat. Saya bisa membantu kamu." Tuan Ahmad mulai membuka percakapan.

"Benarkah tuan?" Aku begitu girang mendengarnya, mengingat paman menelepon bahwa ayah harus segera melakukan operasi.

"Benar, tapi saya memiliki satu permintaan." Tuan Ahmad menyodorkan sebuah map. "Bacalah."

Aku pun terkejut membaca isi dalam map tersebut. Nominal yang diberikan cukup besar, yakni lima ratus juta. Tapi.. pekerjaan yang harus ku kerjakan begitu berat.

"Saya harus menjadi ibu pengganti?" Aku begitu terkejut, marah dan gugup mengetahui pekerjaan dengan imbalan besar ini.

"Benar. Segera tentukan keputusanmu! Rahasiakan ini dari luar rumah ini." Tuan Ahmad menyuruhku pergi.


*Maaf jika banyak kesalahan.. Jangan lupa vote ya.. terima kasih😁😁😁😁

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now