TL 37 - TERHUJAT

3.9K 213 11
                                    

*)Terima kasih bagi yang sudah vote, komen.. entah cerita ini sebenarnya menarik atau enggak.. soalnya yg komen dikit banget..

Media massa meliput besar-besaran berita ini, bahkan menyapu berita besar kasus korupsi di Indonesia. Terlebih lagi menyangkut nama baik sebuah klan konglomerat.

Nampaknya media sosial makin memblow up masalah ini sampe masuk berita gosip nasional. Baik Dira maupun kelurga Dirgantara menjadi buronan para pencari fakta yang mengais rupiah dibalik urusan kehidupan orang lain.

Dira bermain media sosial, namanya pun ia sembunyikan dengan sangat rapi sejak ia pergi dari rumah Dirgantara. Ia membaca banyak komentar dari netizen tentang berita itu.

Nindy83: Idih, dasar cabe-cabean

Rocky_g: cabe semakin didepan..

Arya67: Kalo dapetnya bohai sih oke.. pinter juga si cewe, tau banget siapa lawannya.

Siska_novela: mau donk om,, lumayan kan menaikkan kekayaan keluarga dengan sangat cepat.

Rangda_gra88 : Indonesia bisa menghapus beritamu, tapi ingatan netizen akan selalu mengingatmu.

Berita yang sangat miris untuk dibaca. Dira hanya bisa menangis. Semua penghuni yayasan Bawana Gita Kartika heboh. Semua memandang Dira dengan tatapan mencemooh.

Semua orang mengira Dira adalah gadis korban kejatahan seksual atau perdagangan manusia. Nyatanya Dira sendiri yg melakukan semua itu.

"Idih, gadis tak tau malu. Maunya sama om-om." Beberapa orang tak segan mengoloknya, membuat Dira hanya bisa menangis sendirian.

🌱🌱🌱🌱🌱

Dira akhirnya memilih berpamitan pada bu Gita, ia akhirnya meninggalkan yayasan itu, dengan uang pemberian Alea Ahmad yang begitu banyak dalam rekeningnya. Ia tak ingin membebani Ardhan maupun Ismail, dua lelaki yang pernah mengisi hidupnya.

Dengan langkah gontai ia menggendong putra dan tas ranselnya, memecah jalanan ibu kota untuk mencari tempat tinggal baru, dimana tak ada orang yang akan mengenalinya. Ia memilih meninggalkan segala kenangan yang berhubungan dengan pria itu beserta luka dan hinaan yang harus ia terima.

Batinnya kini lebih tenang, sekalipun ia hidup menjadi seorang ibu tunggal, ia merasa tidak sendirian menjalani hidup, sebab ada lelaki kecil yang suatu hari pasti akan mampu melindunginya nanti.

"Kamu dimana?" Suara di sebrang sana begitu khawatir.

"Maaf mas, semua sudah usai. Sudah saat nya aku pergi dan tidak menjahati siapapun." Dira begitu mantap menjawab, setelah ia mendapat sebuah kontrakan ruko kecil terbuat dari triplek yang sangat lusuh namun sangat murah dibanding tempat lainnya.

"Maaf mas.. lebih baik kita akhiri saja semua ini." Dira menutup teleponnya.

Kemudian ia bergegas merapikan apapun yang bisa membuat ia nyaman, sampai terdengar suara ketukan.

Ia pun buru-buru membukakan pintu dan betapa terkejutnya dia melihat sesorang yang sudah berdiri tegap didepan matanya.

"Ikutlah denganku, aku akan memberikan kehidupan yang layak untukmu."



Maafkan saya gaess.. baru update..

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now