TL -18 Tujuh Bulan Berjalan

5.4K 303 2
                                    

*)maaf baru bisa update gegara hp rusak..

"Johan, bagaimana dengan rekening yang ku minta beberapa hari lalu?" Ardhan menanyai asisten pribadinya.

"Berdasarkan informasi, rekening itu sudah ditutup tuan. " Johan meneyerahkan satu map berkas berwarna merah kepada majikannya.

Ardhan memutar kursinya ke arah jendela. Memandang pemandangan jalan raya yang dipenuhi hiruk pikuk kendaraan sambil memijat kepalanya.

Beberapa minggu ini ia hanya berkutat pada meeting dan menanti informasi tentang keberadaan istri mudanya itu. Entah apa yang ada dihatinya. Ada rasa khawatir.

Mungkinkah cinta?

Tidak mungkin, ia hanya khawatir akan reputasinya. Jika sampai terdengar rumor tentang rumah tangganya, pasti banyak masalah yang akan ia hadapi.

Ia bukan artis, namun belakangan ini, dunia maya sanggup memviralkan apapun yang berhubungan dengan aib rumah tangga orang lain. Entah itu mulai dari artis, pejabat atau bahkan rakyat jelata pun sanggup menjadi bahan gosip satu negara.

"Apakah dia mungkin membuka rekening di bank lain?" Ardhan mulai tersenyum.

"Tidak tuan, tidak ada nama yang sama dengan nama yang sama dan alamat yang sama." Johan membenahi kacamatanya.

"Sangat mencurigakan. Bagaimana dengan alamat yang aku berikan padamu?" Ardhan memijat kembali pelipisnya.

"Tidak ada tuan, sepertinya dia tidak kesana." Johan menekuk bibirnya.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Kebenaran, sebuah kalimat yang sakral dan keramat bagi siapapun yang menyembunyikannya.

Sudut ke sudut daerah perkampungan di tengah kota besar nyatanya tak memberikan jawaban dimana sang istri muda tersebut tinggal.

Yang ada adalah hanyalah jejak palsu dari mulut ke mulut yang terlontar untuk memberi jawaban kepada sang lelaki yang sedang mencari wanitanya karena membawa benih darinya.

Gadis muda itu sukses memporakporandakan hatinya. Benar menurut banyak orang, barang siapa yang besar kebenciannya, maka sebesar itulah cinta yang akan mengikatnya.

Tunggu sebentar, ini bukan tentang cinta,, tapi tentang keturunan. Darah yang mengalir dalam janin di rahim perempuan pengganti istrinya haruslah ia dapatkan.

Sementara,beberapa orang terlihat begitu bahagia, menikmati pesta syukuran tujuh bulanan bayi konglomerat Dirgantara . Semua nampak hikmat larut dalam kebahagaiaan.

Ardhan sangat menikmati proses menjadi calon ayah, siaga setiap saat jika Tuan Putri dari konglomerat Ahmad mengidam sesuatu. Namun dalan hatinya yang lain terus berkata, kemana sang benih yang tertanam dalam rahim gadis muda belasan tahun itu?

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now