TL 22- Payung

4.9K 261 1
                                    

*)Mohon koreksi kalau ada kesalahan ya,, karena saya hanya menyimak dari google.

Ismail duduk di sebelah Bu Gita yang sibuk membuka buku kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) di kantor yayasannya. Ismail melipat bibirnya melihat Bu Gita menulis beberapa pasal yang akan digunakan untuk beberapa kasus yang menimpa beberapa perempuan yang dinaunginya.

"Mas Ismail kenapa? Seperti Gelisah seperti itu." Bu Gita menutup bukunya dan menatap Ismail yang bolak balik melipat mulut dan menghembuskan nafas kasar.

"Saya ingin tahu bagaimana dengan kasus Dira buk." Ismail gemetaran.

"Saya juga masih bingung mas. Dia lebih banyak diam. Seperti ketakutan dalam setiap menjawab pertanyaan yang kadang saya ajukan. Wajar lah jika kasusnya adalah pelecehan seksual." Bu Gita mencoret-coret kertas didepannya tak jelas gambarnya. Ia sendiri juga nampak bingung.

"Buk, saya ada informasi penting. Tolong jangan katakan pada siapapun sampai Dira sendiri yang meminta bantuan kita." Ismail sedikit berbisik.

"Iya Mas. Silahkan." Bu Gita terkejut.

"Dira adalah perempuan dengan kasus spesial. Dia adalah gadis yang rahimnya disewa oleh seseorang." Ismail berkata dengan sangat lembut.

Bu Gita begitu terkejut, ia mengundurkan kursinya dan menepuk keningnya. Baru kali ini kasus tentang ibu pengganti yang ia hadapi.

" Saya belum tau detilnya, yang jelas ia berkata di awal pertemuan kami, ia diusir keluarga suaminya dan keluarga bayinya tidak perduli bayinya, namun semalam ia berkata bahwa ia takut bayinya akan diambil dan dia mengatakan bahwa dirinya adalah ibu pengganti." Ismail semakin memelankan suaranya.

Bu Gita terperangah mendengar kalimat Ismail. Ia kebingungan darimana ia menelaah dan mencerna kalimatnya. Namun ia tercetus sebuah pertanyaan," Apakah ia meminta pertanggung jawaban suaminya?"

"Entahlah buk. Ia hanya mengatakan bahwa ia hanya ibu pengganti." Ismail memijat pelipisnya.

"Sebentar, saya akan browsing di google dulu untuk referensi kasus ini." Bu Gita mengotak atik hpnya dan mengetik sesuatu.

"Apakah Mas Ismail sudah tau kasus lengkapnya seperti apa? " Bu Gita gemetaran.

"Belum bu." Ismail bingung membaca ekspresi Bu Gita.

"Di Indonesia hanya menaungi untuk bayi tabung. Sedangkan untuk ibu pengganti belum ada. Sedangkan untuk kasus nikah kontrak itu juga merupakan tindakan ilegal secara negara dan agama. Cacat hukum. Kita akan sangat sulit memenangkan kasus ini." Bu Gita memijat pelipisnya.

"Ditambah, jika anak itu diberikan kepada sang pemesan anak, maka ini bisa dikatakan perdagangan manusia. Jika anak ini hasil nikah siri maka anak ini tidak akan bisa memiliki nama ayah untuk surat keterangan lahirnya." Bu Gita terus memijat pelipis kepalanya.

" Jadi tidak ada payung hukum untuk kasus ini?" Ismail menepuk keningnya karena terkejut.

Sementara diluar kantor Bu Gita, si pemilik kasus ini hanya bisa mendengarkan dan menjauhi mereka.

Gimana para pembaca, apakah sudah mengaduk - aduk emosi cerita ini? Mohon koreksi dan review cerita ini ya karena saya baru pertama menulis.

Pertanyaan.
Kira2 apakah ada cinta dari diri Ismail untuk Dira?

Terlalu LelahWhere stories live. Discover now