we used to keep it casual, now i just wanna be yours

52.5K 3.8K 77
                                    

10 Tahun lalu,

“Agar persami kali ini berjalan dengan lancar, silahkan berdoa dengan kepercayaan masing-masing. Berdoa, mulai.”

Mengikuti kata kepala sekolah semua murid kelas 12 yang akan mengikuti acara persami minggu ini pun mulai menundukkan kepala dan berdoa semoga acara hari ini dan besok berjalan dengan lancar. Biasanya, persami tidak akan masuk agenda anak kelas 12 karena kami harus mulai fokus belajar untuk ujian nasional. Namun, tahun ini sekolah membuat pengecualian. Persami kali ini dianggap sebagai acara refreshing sekaligus acara berdoa bersama agar nanti semua lancar saat ujian. 

Aku bukan penggemar camping, tapi aku benar-benar tidak merasa keberatan untuk mengikuti persami. Toh, biasanya juga hanya dilakukan setahun sekali, jadi sayang kan kalau malah tidak ikut. Pemandangan pohon-pohon hijau yang berderet dan udara segar yang mencumbu kulit, benar-benar memberikan energi baru yang membuat tubuh kembali bersemangat. Jadi, keputusan sekolah untuk mengadakan persami sebelum ujian—agar para siswa tidak stress—adalah pilihan yang tepat.

Seperti tahun sebelumnya, kali ini SMA Pemuda pun akan melakukan camping di Camping Ground Gunung Bunder Halimun Salak. Bumi perkemahan ini ada di daerah Pamijahan, Bogor, Jawa Barat. Sekitar 50.7 km dari kota Jakarta.

Kami menuju ke sana menggunakan bus yang sudah dipesan sekolah. Aku duduk dengan Arum, karena Jessica duduk di depan dengan Haikal. Dasar si sinting satu itu! Katanya tidak ada rasa, tapi proses pedekate-nya tetap digas juga!

Untuk memecah keheningan dan mengusir rasa bosan di dalam bus, beberapa anak cowok memainkan gitar sehingga kami bernyanyi bersama. Kali ini kami menyanyikan lagu Aku Memilih Setia yang dipopulerkan oleh Fatin Shidqia Lubis yang memang sedang populer akhir-akhir ini.

Ah, dadaku dipenuhi oleh rasa haru dan sedih yang membuat tidak nyaman. Ini adalah persami terakhir kami sebelum kami lulus dan mengakiri masa SMA yang penuh dengan kenangan. Lalu kami akan punya kehidupan masing-masing dan berubah menjadi manusia dewasa. Oleh karena itu, aku akan mengakhiri masa remaja ini dengan baik. Dengan kenangan-kenangan yang mungkin akan membuat aku sesekali tersenyum, dan bisa diceritakan saat kami semua reunian. 

Maafkan diriku memilih setia

Walaupun ku tahu cintamu

Lebih besar darinya....

***

Aku langsung memejamkan mata saat dinginnya udara Bogor yang sejuk menusuk kulit. Lalu aku menghampiri kelompokku dan mulai mendirikan tenda dengan berbagai teknik yang sudah dipelajari saat pramuka. Regu pramuka di SMA Pemuda memang diatur dengan sistem undi, jadi setiap regu bisa berisi campuran anak IPA dan IPS dari kelas A-E. Awalnya aku memang tidak kenal dekat dengan anggota kelompokku, tapi setelah hampir satu tahun mengikuti pramuka bersama akhirnya kami jadi lebih dekat.

Acara setelah membuat tenda adalah memasak. Aku dan kelompokku sejak awal sudah membagi-bagi tugas. Dan tugasku adalah mengambil air di sumber mata air yang sudah tersedia. Bersama dengan murid lainnya aku pun mengantri untuk mengambil air. 

“Hai,” sapa Satya dengan senyuman yang membuat jantungku langsung berdebar menggila.

“Hai,” sapaku balik seraya tersenyum lebar.

Lalu pria itu membisikkan sesuatu di telingaku yang sontak membuat keningku berkerut dalam.

Heh? Sejak kapan Satya si ketua Osis teladan jadi suka melanggar peraturan?

Second Chance (Completed)Where stories live. Discover now