🏘️ laporan

266 44 1
                                    

"Abang lo tuh kenapa sih?"

Eunbi dan Yena sedang berada di kafe salah satu mall dekat kosan. Yena dipaksa jauh-jauh kesini karena Eunbi malas pergi terlalu jauh.

"Kenapa emang?"

"Tiba-tiba bilang bosen. Terus waktu itu juga keluar sama Kei. Dia kadang nelpon lo nggak?"

Yena menggeleng sambil memanyunkan mulut bebeknya.

"Nelpon sih, kadang minta tolong sesuatu gitu."

"Minta tolong apa?

"Waktu itu sih minta dipilihin jas. Kan sempet pulang tuh ke rumah kapan hari."

Dahi Eunbi mengernyit. "Jas? Buat apaan?"

'Yena congorr!'- Choi Yena.

Yena meminum kopinya sebentar sambil menyiapkan jawaban.

"Itu mau kondangan sekeluarga. Diundang sama kolega kerjanya ayah yang dari Jepang."

"Oh."

'Untung otak gue pas kayak gini bisa dipake.' - Choi Yena.

"Yaudah lah gue mau pulang dulu. Mau ngerjain desain baru," kata Eunbi sambil bersiap beranjak dari duduknya.

Mata Yena menangkap salah satu manusia bahan gosip mereka tengah berjalan melintas di belakang mereka.

"Mbak Eunbi!"

Sungyoon terkejut melihat keberadaan Yena dan Eunbi. Untung saja Eunbi membelakangi pintu depan.

Eunbi terkejut kemudian duduk lagi. "Kenapa?"

Yena beranjak dan pura-pura memeriksa sesuatu, "Ini rambut lo kotor kena apa nih."

'CEPET PERGI DARI SINI JANGAN SAMPE KETAHUAN!'

Begitu kira-kira pola kalimat yang diucapkan Yena tanpa suara. Sungyoon segera berlari sambil memasukkan ponselnya ke saku.

Eunbi melepaskan tangan Yena dari rambutnya. Kemudian menoleh ke belakang.

"Kayak ada orang lari tadi?"

"Eh itu anu, maling mungkin mbak."

"Ini rambut gue udah bersih kan? Gue mau pulang dulu."

"Eh bentar!" Teriak Yena lagi.

Ia ikut mengambil tasnya dan menggandeng lengan Eunbi.

"Anter liat-liat sepatu bentar di lantai atas."

•••

"Mbak Eunbi? Lo di kamar nggak?"

Sujeong mengetuk pintu kamar Eunbi berkali-kali. Ia khawatir kalau di malam minggu kelabu ini, Eunbi sibuk menggalau di kamar sendirian. Apalagi sebuah fakta yang baru saja ia temukan tadi membuat ia geleng-geleng kepala berkali-kali.

"Masuk aja, nggak gue kunci kok," kata Eunbi.

Sujeong masuk dan mendapati Eunbi tengah sibuk berhadapan dengan kertas, pensil, penghapus dan pen tabletnya. Sepertinya ia tengah sibuk dengan pekerjaan kantor.

"Mau kemana mbak? Kok rapi gitu?"

"Baru pulang ini gue. Abis keluar sama Yena."

"Kemana?"

"Mall deket sini."

Sujeong melebarkan matanya.

"Mau gue kasih lihat sesuatu nggak?" tawarnya selagi duduk di pinggiran kasur Eunbi.

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora