🏘️ kalimat tiga kata

226 44 1
                                    

"Kapan kamu balik ke Jepang?"

Juri tampak kaget mendengar pertanyaan dari laki-laki yang duduk di sampingnya. Tangannya yang sejak tadi ia tiupi karena merasa kedinginan, kini justru diam tak bergerak.

"Kamu tahu dari mana?"

Tag melirik Juri sebentar, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi taman.

"Waktu itu aku sempet denger obrolan Mbak Mijoo sama Bang Jangjun, katanya kamu mau balik ke Jepang setelah lulus."

"Maaf, aku tidak memberitahu kamu."

Tag terkekeh, "Buat apa? Nggak perlu ngasih tahu juga kok."

"Tag," Juri mengintip wajah lawan bicaranya, "apa kamu marah?"

Lagi-lagi Tag terkekeh, namun suaranya terdengar cukup kaku. "Kenapa aku marah?"

"Aku... Entahlah. Aku kira kamu marah."

"Kamu tadi belum jawab pertanyaan aku."

"Ah!" Seru Juri sambil menepuk dahinya, "iya aku belum jawab."

"Jadi?" Kini Tag duduk bersila di atas kursi taman sambil menghadap Juri.

"Besok sore."

Pupil mata Tag melebar seiring mendengar dua kata yang diucapkan Juri. Ia tidak menyangka secepat itu Juri harus kembali ke rumahnya.

Spontan ia meraih kedua bahu Juri dan memaksa Juri untuk menghadap dirinya. "Kenapa cepet banget? Kamu bahkan nggak ngasih tahu aku."

Juri mengerucutkan bibirnya, "Tuh kan, kamu pasti marah."

Tag melepas cengkramannya lalu memutar posisi duduknya kembali ke arah semula.

"Iya, ngapain juga aku marah. Nggak berhak deh kayaknya."

"Sebenarnya kamu ngajak aku ke sini mau ngapain?"

Tag dan Juri saling menatap selama beberapa saat, hingga akhirnya Tag bangkit dari duduknya.

"Ayo pulang, kamu kedinginan. Besok aku yang nganter kamu ke bandara."

"Tapi, aku-"

"Nggak menerima penolakan," potong Tag.

Juri menghela napas pelan kemudian berjalan menyusul Tag.

•••

Keesokan sorenya, ketika kosan terlihat sepi, Tag berjalan perlahan menuju kamar kosan Juri. Duduk di kursi depan kamarnya sambil memeriksa sekeliling. Siapa tahu ada orang yang tiba-tiba datang.

"Eh, Tag? Kenapa kamu di sini?" Tanya Juri yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Aku kan udah bilang, aku yang nganterin kamu ke bandara."

"Tapi aku bisa berangkat sendiri naik bis."

"Ribet, mending sama aku aja."

"Tapi-"

Tag langsung mengambil koper Juri dan membawanya menuruni tangga. Baru saja sampai ke lantai bawah, ia berpapasan dengan Sujeong.

"Udah siap, Ri? Ayo berangkat," lalu Sujeong melirik Tag, "lo ngapain?"

"Lah, lo juga ngapain, Mbak?"

"Gue mau nganter Juri ke bandara. Lo ngapain angkat-angkat koper Juri?"

Tag menurunkan koper milik Juri lalu menarik pegangannya. "Gue juga mau nganter dia ke bandara."

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Where stories live. Discover now