🏘️ Sujeong

192 31 3
                                    

"AAAAAAKKKKKKK DAHYUN BAYIKUUU UDAH BALIK KE KOSANNNN!!!"

Sohee yang baru aja mau masuk ke kamarnya, langsung berhenti. Noleh ke sampingnya sambil mengerutkan dahi. Menatap pemandangan seorang 'emak' yang seakan-akan bertemu anaknya setelah dipisahkan berabad-abad.

Dahyun balik natap Sohee, meminta pertolongan. Pipinya diuyel-uyel sama Sujeong sampai membekas merah.

"YA AMPUN KANGEN BANGET SAMA KAMU DEKKK!" Seru Sujeong, masih ngelanjutin acara uyel-uyel pipi.

"Ehehehe, udah dong, Kak. Dahyun mau berangkat sekolah."

Sujeong ngerapihin rambut Dahyun, "Iya deh iya sana berangkat. CIYEEE UDAH KELAS 3 CIYEE YA AMPUN BAYIKU UDAH GEDE AJA HUHUU!"

Sohee milih masuk kamarnya sambil nutup telinga. Nggak di rumah, nggak di kosan, orang-orang pada hobi teriak. Lalu dia keluar lagi untuk menyelamatkan Dahyun-alias ngajak Dahyun buru-buru berangkat.

Setelah melepaskan Dahyun pergi ke sekolah dengan berat hati, Sujeong jalan ke gerbang depan. Nggak sengaja berpapasan dengan tetua kosan.

"Nebeng dong," kata Sujeong.

Daeyeol nutup jok sepedanya lalu noleh ke belakang. "Ogah, sono minta anter pacar lo."

"Dih, pelit amat si bambang."

"Nama gue Daeyeol."

"Alaaa bicit bingit sih. Nebeng donggg, satu kantor juga elah."

Daeyeol berkacak pinggang, "Lagian lu ngapa kerja di kantor yang sama kek gue sih? Kantor yang lain kan banyak."

Sujeong ikutan berkacak pinggang, "Napa emang? Masalah gitu kalo gue kerja di kantor situ dan satu divisi sama MBAK HANA?"

Daeyeol cuma bisa berdecak kesal. Manusia di hadapannya kayaknya lagi dalam mode senggol bacok.

"Lo ngomong apa aja ke Hana?"

"Dih kepo. Gue nggak bilang tentang lo yang tiap ngebales chatnya lari-larian di ruang tamu minta saran. Tenang aja tenang," ujar Sujeong, padahal tiap hari dia ngejulidin Daeyeol bareng Hana.

Daeyeol beranjak menaiki motornya, "Alah pokoknya gue nggak mau nebengin lo."

"NAPA SIH? MBAK HANA NGGAK AKAN CEMBURU SAMA GUE! NGGAK SUDI JUGA GUE JADIAN SAMA LU. NEBENG LAHH!"

Daeyeol noleh lagi natap Sujeong. "Lo hari ini kebanyakan minum elpiji apa gimana sih? Ngegas mulu."

"Suka-suka gue dong."

Di tengah-tengah perang itu, muncul seseorang berambut rapi dengan kemeja putih dan celana hitam, ditambah dengan jaket kulit. Naik motor gede lalu masang helm yang juga berwarna hitam. Terakhir, dia benerin dulu tas slempang warna putih bergambar kelinci itu supaya nyaman.

"Pagi-pagi berantem lu berdua," kata Jangjun.

Daeyeol menyalakan mesin motornya, "Dah tuh lo minta anter Jangjun aja. Gue berangkat," katanya lalu kabur sebelum Sujeong sempat narik besi belakang motornya.

Jangjun melongo, Sujeong cemberut.

"Ayo dah gue anter nggak papa. Tapi lo turun di perempatan ye? Ini kalo gue telat nyamperin bu bos, bisa-bisa kena semprot disinfektan seliter," kata Jangjun

"NGGAK USAH! GUE BISA BERANGKAT SENDIRI!" Seru Sujeong lalu jalan keluar gerbang sambil nelepon seseorang.

"KAK TAE, BURUAN KESINI ANTERIN AKU KE KANTOR!"

Jangjun nyalip Sujeong, "Emosian mulu lu avatar."

"APA LO!" Teriak Sujeong sambil menata rambutnya yang berwarna biru.

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang