🏘️ Dahyun

109 19 8
                                    

Dongyun memarkirkan motornya di depan kosan Dahyun. Ia mengintip ke dalam mencari seseorang dan sesekali mengecek ponselnya. Wajahnya kelihatan bingung dan tidak yakin.

Dari arah belakang, ia mendengar suara motor mendekat. Motor itu berhenti di belakangnya. Waktu menoleh, dia menyadari adiknya turun dari motor itu.

"Zoa besok kalo mau ke kosan aku nggak papa, nanti kita belajar bareng lagi, oke?"

"Oke! Aku pulang dulu ya! Sampai ketemu besok!" Balas Zoa dan langsung memutar motornya kemudian meninggalkan kosan.

Dahyun berjalan ke pagar depan dan melihat Dongyun di sana. Ia berjalan mendekatinya.

"Kak... Dongyun?"

Dongyun gelagapan dan sedikit bingung namun kemudian dia membuka helmnya. Ia tersenyum ke arah Dahyun.

Dahyun langsung bersemangat dan memeluk kakaknya erat. Sudah lama dia tidak memeluk kakaknya seperti ini. Bahkan selama liburan semester pun Dahyun jarang melihat kakaknya di rumah.

"Ih Kak Dongyun! Dahyun kangen banget. Akhirnya Kakak main kesini lagi," lalu Dahyun melepas pelukannya, "mau ngajak Dahyun main? Ayo," lanjutnya kemudian naik ke boncengan motor Dongyun.

Tanpa sepatah kata, Dongyun memakai helmnya dan memutar kunci. Ia menatap wajah Dahyun yang berseri melalui spion. Setelah itu Dongyun menyalakan motor dan pergi membawa Dahyun ke suatu tempat.

Mereka berdua berhenti di sebuah kafe yang cukup dekat dengan kosan Dahyun. Dahyun turun dan langsung masuk ke kafe tanpa menunggu kakaknya. Dongyun cepat-cepat masuk menyusul Dahyun.

"Di sana," kata Dongyun sambil membawa Dahyun ke kursi yang ada di paling ujung.

Dahyun mengernyitkan dahinya karena melihat ada orang lain di sana. Ia bertanya-tanya siapa cewek yang sekarang sedang duduk memunggunginya.

Dongyun duduk di samping cewek itu sedangkan Dahyun duduk di kursi seberang meja. Cewek yang ada di samping Dongyun tersenyum kemudian mengulurkan tangannya pada Dahyun dan langsung disambut oleh Dahyun.

"Hai, kenalin aku Karin, pacar kakak kamu," kata Karin.

Dahyun langsung tersenyum cerah mendengarnya. "Oh, pacarnya kakak! Sejak kapan? Kok kakak nggak pernah cerita ke aku? Oh iya, aku Dahyun, hehe."

"Berapa bulan ya? Sekitar 4 bulan deh kayaknya," jawab Karin.

Dahyun mencebik kesal, "Udah 4 bulan tapi kakak nggak cerita ke Dahyun? Dahyun ngambek. Pokoknya beliin kue yang banyak, Dahyun mau ngabisi uang jajan kakak."

Dongyun tersenyum canggung, "Kamu nggak marah dek?"

"Marah lah, masa kakak punya pacar tapi nggak dikenalin ke aku."

"Bukan, bukan soal itu. Tapi soal kakak yang jarang banget nemuin kamu dan ngobrol sama kamu."

Dahyun tampak berpikir, "Hmm... gimana ya? Nggak marah sih, cuma sedih aja soalnya Dahyun kesepian kalo nggak ada kakak."

Tangan Dongyun bergerak mengelus rambut Dahyun, "Maafin kakak ya? Kakak diemin kamu selama itu."

Dahyun tersenyum, "Nggak papa kok. Ya udah, Dahyun pesen dulu ke sana ya, buat ngerayain kalian pacaran dan aku baikan sama kakak. Tapi yang bayar kakak, titik nggak pake koma," kata Dahyun dan langsung pergi memesan makanan.

Karin menatap Dahyun kemudian beralih ke cowok di sampingnya. "Mau sampai kapan kamu nyembunyiin ini?"

"Aku nggak akan ngasih tahu dia. Aku nggak mau kalo setelah Dahyun tahu aku pernah suka sama dia, dia bakalan ngejauh dari aku. Karena dia adik kesayangan aku satu-satunya."

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ