🏘️ puncak

256 43 0
                                    

"Justru aku yang tanya gitu ke kamu!"

Sekarang sedang jam istirahat makan siang. Orang kantor yang biasanya akan pergi ke kantin atau mencari makan di luar saat jam istirahat tiba, kini mereka malah pergi ke lantai 4 untuk menilik apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Eunbi dan Sungyoon tengah bertengkar hebat di hadapan karyawan-karyawan lain. Eunbi berdiri dengan tangan mengepal mencoba menahan amarah. Sedangkan Sungyoon berada di hadapannya terhalang meja kerja dengan memasang ekspresi bingung.

"Aku salah apa?" tanya Sungyoon.

Eunbi menatap Sungyoon sinis karena tak percaya dengan apa yang baru dilontarkan kekasihnya itu.

"Kamu tanya kamu salah apa?" kata Eunbi mengulang pertanyaan Sungyoon, "beberapa bulan yang lalu bukannya kamu bilang kalau kamu bosen sama aku? Iya kan? Aku kira hubungan kita udah selesai karena kamu nggak pernah hubungin aku, nggak pernah nyoba minta maaf ke aku, dan aku juga jarang liat kamu ada di kantor. Harusnya aku yang tanya ke kamu. Selama ini kamu ngilang kemana?"

Kei masuk dengan disusul Sujeong di belakangnya.

Eunbi menoleh ke pintu masuk, "Nah ini nih, perusak hubungan orang dateng," katanya sambil menatap Kei tajam.

Dada Kei serasa ditusuk ribuan jarum. Selama ini ia tidak pernah mendengar orang lain berkata seperti itu padanya. Ia merasa hancur sekaligus merasa bersalah.

"Eunbi, aku bisa jelasin," ujarnya seraya berlari hendak memeluk Eunbi namun tangannya sudah ditepis lebih dulu.

"Sorry, gue nggak mau deket-deket sama lo," katanya ketus.

Sungyoon masih terdiam sambil merutuki kebodohannya dan menyebabkan rencananya berantakan. Ia lupa kalau selama ini ia belum meminta maaf pada Eunbi. Ia hanya bisa berdiri diam.

"Sungyoon," panggil Eunbi lirih, "kita putus."

Segera setelah mengatakan kalimat itu, ia mengambil tasnya dan berlari meninggalkan kantor.

Mendengar pernyataan Eunbi membuat lutut manajer muda itu lemas. Ia berlutut sambil menutupi wajahnya dan memukul lantai berkali-kali. Sedangkan Kei sedang menangis di pelukan Sujeong.

Joshua berjalan mendekati Sungyoon dan membantunya berdiri.

"Lo kejar sekarang sebelum semuanya terlambat," bisiknya pelan.

Sungyoon menatap Joshua sebentar lalu berlari mengejar masa depannya.

•••

Joochan dan Jibeom yang tengah bermain cacing di gazebo sebelum berangkat ke kampus menoleh ketika seseorang berlari menuju kamar dengan mata sembab.

Keduanya saling pandang sampai menyebabkan cacing mereka yang sudah sampai berjuta-juta kilogram menabrak cacing yang bahkan baru saja lahir.

"Cacing gue!" Teriak Jibeom.

Dirinya menatap Joochan sambil memasang wajah seperti ingin menangis. Pasalnya, di antara tujuh kurcaci lain, dia lah yang paling jago bermain cacing bahkan sampai mencapai poin jutaan.

Joochan mendorong pelan wajah Jibeom dari hadapannya dan menyuruh Jibeom untuk menutup mulut.

"Itu Mbak Eunbi kenapa?" Tanya Joochan.

Jibeom mengalihkan perhatiannya ke kosan perempuan, "Ada masalah mungkin."

Joochan mengangguk-anggukan kepalanya lalu menoleh ke arah rumah Jaehyun karena mendengar derap langkah kaki seseorang.

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Where stories live. Discover now