🏘️ Mijoo

201 31 9
                                    

Mijoo duduk di gazebo sendirian. Pagi-pagi dia udah 'ngebul'. Duduknya juga kayak di warteg gitu. Sebelah kakinya diangkat. Lebih sangarnya, dia belum mandi dan cuma pakai baju daster yang di salah satu bagian ketiaknya udah sobek.

Mijoo nggak ambil pusing meskipun dia udah sering disuruh ganti daster. Sebanyak apa pun emaknya beliin dia daster, ujung-ujungnya ya daster sobek itu lagi yang dipakai.

Ibarat kata, sudah terlanjur nyaman.

Selagi ngelamun sambil memperhatikan para penghuni kos yang mulai berangkat kerja, Mijoo menghembuskan asap tembakaunya.

Dia ngelirik ke salah satu sosok yang berjalan sambil senyam-senyum. Tiap ngelirik tangannya, pasti orang itu langsung cekikikan.

"PAGI-PAGI UDAH SENYAM-SENYUM KEK KESAMBET MBAK PENJAGA GERBANG!" Seru Mijoo sambil matiin rokoknya.

Jiae ngelirik sinis ke arah Mijoo. "Apaan sih mbaknya sewot aja. Cari kerja aja sana. Tiap pagi bikin polusi mulu di gazebo. Sayang paru-paru, Mbak!"

"Dih, mbaknya sinis aja. Mentang-mentang baru dilamar udah songong!"

"Lah, kok nyolot sih?" Jiae berhenti jalan sebentar, "emang ya sejak kamu pindah ke sini, tiap hari saya naik pitam mulu. Mending kamu mandi terus cari kerja aja deh Joo daripada bikin orang emosi."

Jiae yang tadinya mau lanjut jalan, berhenti lagi lalu menatap Mijoo. "Apa jangan-jangan kamu kerjaannya cari masalah sama orang?"

Mijoo ketawa ngakak. Paling bahagia tiap ngelihat muka galak Jiae.

"Mbaknya berangkat kerja aja sana, doain semoga saya cepet dapet kerjaan."

"SAYA DOAIN MIJOO CEPETAN DAPET KERJA BIAR SAYA BISA TENANG SEPERTI SEMULA!" seru Jiae sambil jalan ke depan.

Mijoo ngakak lagi. Suyun yang baru aja dateng sambil bawa buku setumpuk, ngelihat Mijoo dengan bingung.

"Kenapa sih mbak?"

Mijoo noleh, "Ah, enggak. Abis godain Jiae. Seru banget ngelihat dia marah."

Suyun geleng-geleng kepala. "Mbak Jiae kalo marah nyeremin loh."

"Justru itu yang gue suka."

Suyun menatap Mijoo curiga, "Mbak, lo normal kan?"

"Anjing lah lo kira gue lesbi gitu? Tulul amat sih bocah, gini-gini gue masih suka cowok!" Mijoo ngegas.

Suyun ngakak.

"Belum punya pacar, Mbak?"

Mijoo menggeleng, "Cari kerjaan dulu lah, Suy. Gue pernah ada niatan cari Sugar Daddy, tapi masih takut dosa. BwahAhhahHHaHaha."

"Anjir sugar daddy!" Suyun ikut ngakak.

Suyun mulai buka buku-bukunya. Mijoo ikut tidur telungkup sambil baca catatan Suyun.

"Ini materi UTBK?"

Suyun mengangguk.

"Dih ini apaan lagi bahasa panda? Wang ing ang nung ing kang kung," Mijoo baca soal di kertas Suyun, "buset ini mah bahasanya kingkong."

"Tau tuh aneh banget. Itu juga dapet bocoran dari yang udah selesai tes. Katanya ada bahasa begituan."

"Lo tesnya kapan?" Tanya Mijoo.

"Masih lama gue, gelombang kedua."

Mijoo ngangguk paham lalu lanjut bolak-balik catatan punya Suyun.

"Berangkat ke sana sama siapa?"

Suyun berhenti nulis, "Ngojek keknya."

"Sama gue aja lah. Gue anterin."

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang