🏘️ akhirnya

266 47 4
                                    

Sesampainya di kosan, ia langsung menyuruh Felix untuk menunggu sebentar di kamar Bomin. Meskipun keduanya tak terlalu akrab, tapi Felix tetap mengiyakan perkataan Chaewon.

Chaewon segera berlari ke kosan perempuan paling sudut. Di sana ia bisa melihat ada Sungyoon yang berdiri di bawah guyuran hujan. Ia sengaja berada di bawah hujan untuk memancing Eunbi keluar.

"Bang Sungyoon lo ngapain?!"

Chaewon berusaha menarik Sungyoon agar naik ke teras tapi laki-laki kelinci itu menolak.

"Gue mau mancing Eunbi keluar."

"Harus gitu lo hujan-hujanan?"

"Nggak papa. Eunbi nggak akan tega lihat gue kehujanan gini."

"Emang Mbak Eunbi masih peduli sama lo setelah apa yang lo lakuin?"

Sungyoon tersentak. Ia menundukkan kepalanya menatap ujung sepatunya yang terkenca cipratan tanah. Namun ia masih tetap berdiri di bawah hujan meskipun Chaewon mencoba membawanya ke teras lagi. Matanya menatap ke lantai dua ke arah kamar Eunbi.

"Ambilin cincinnya di kamar gue dong. Nih kunci kamar gue," kata Sungyoon sambil memberikan kunci ke Chaewon.

Chaewon menghembuskan napasnya kasar dan langsung berlari menembus hujan ke kosan anak laki-laki. Ketika naik ke lantai dua, ia baru sadar kalau manusia-manusia kepo mulai dari manusia di bangunan ini ataupun di bangunan satunya sedang sembunyi-sembunyi menyaksikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ngapain ngintip-ngintip hah? Cepet masuk semuanya ke kamar!" Teriak Chaewon pada para penghuni kosan laki-laki.

Mulai dari Jangjun hingga Joochan semuanya merengut kesal dan masuk ke dalam kamar. Kini Chaewon beralih menatap bangunan kos di hadapannya.

Dengan isyarat tangan dan gerak mulut, ia menyuruh para ciwi-ciwi untuk masuk ke dalam kamar.

Setelahnya, ia masuk ke dalam kamar Sungyoon untuk mengambil cincin yang katanya ditaruh di atas meja.

Sialnya, di atas meja tidak ada kotak beludru hitam yang dimaksud.

"Anjir, ditaruh di mana sih!" Seru Chaewon kesal.

Di bawah sana, Sungyoon masih setia berpayung hujan. Ia kini tengah duduk di bangku yang ada di dekat kolam. Matanya masih menengadah ke atas meskipun tetesan air membuatnya mengerjapkan mata setiap detik.

Ia menoleh ke kamarnya dan melihat pintu kamarnya terbuka.

"Kenapa Chaewon lama banget?"

Tiba-tiba ia menggigil kedinginan. Jari-jari tangannya sudah mengkerut. Bibir bawahnya bergetar akibat terserang rasa dingin.

Ia menekuk kakinya lalu memeluk lututnya. Wajahnya ia tenggelamkan di antara kedua kakinya.

"Kenapa jadi begini?" Lirihnya.

Kepalanya mulai pening. Pandangannya mengabur. Ketika kesadarannya hampir lenyap, berhentinya guyuran air hujan membuat ia tersadar lalu menengadah.

Di hadapannya, ada Eunbi dengan wajah memerah karena tangis sedang memegang payung. Bahkan tangisan yang sempat berhenti kini pecah kembali ketika mendengar suara Sungyoon memanggil namanya.

"Kwon Eunbi...."

Eunbi diam saja sambil memandang Sungyoon. Uluran tangannya langsung disambut oleh Sungyoon. Eunbi menarik manusia kelinci itu dan membawanya ke kamarnya.

Sedangkan di kamar Sungyoon, ada Chaewon yang sibuk mengumpat sambil mencari cincin padahal masih dibawa oleh Kei.

•••

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Where stories live. Discover now