🏘️ Daeyeol

243 36 19
                                    

Sekarang lagi istirahat kantor. Daeyeol duduk sendirian di meja paling ujung sambil ngelamun. Entah apa yang lagi dia pikirkan, mungkin omongan kakak iparnya tadi. Ya, meskipun mereka seumuran, Eunji tetap kakak iparnya.

"Emang kapan rencana mau nikah?"

Itu pertanyaan yang sejak tadi bergentayangan di pikiran Daeyeol. Bahkan makan siangnya belum ia sentuh sedikit pun. Dia biarkan lalat-lalat nakal untuk bebas maling makanannya.

Boro-boro nikah, calon aja masih belum punya.

"Bengong aja kayak mikirin jodoh!" Seru seseorang sambil duduk di hadapan Daeyeol.

Daeyeol terperanjat, "Tahu aja lo."

Hana, perempuan di depannya, sedikit kaget. "O-oh, sorry."

"Santai aja kali, kayak ngobrol sama siapa aja lo. Btw tumben telat?" Tanya Daeyeol, mengingat bahwa biasanya Hana yang akan duduk di kursi ini sambil nunggu Daeyeol datang.

Hana menengadah, "Sama Bos disuruh ngajarin anak baru. Untungnya, tuh anak baru cepet tanggap juga. Jadi, gue nggak terlalu ngoyo ngajarinnya."

Daeyeol mengangguk paham. "Jadi bawahan lo, dia?"

"Nggak juga," kata Hana sambil menggeleng, "tapi satu divisi sama gue. Jadi lumayan bisa bantu-bantu daripada Si Nyai Ronggeng yang kerjaannya nyinyir mulu sama makan gaji buta."

Daeyeol tertawa mendengar penuturan Hana. Ia tahu siapa yang dimaksud oleh  gadis itu. Pasalnya, 'Si Nyai Ronggeng' adalah julukan yang diberikan pada salah satu anggota divisi produksi yang suka  caper dan tentu saja dikenali hampir oleh seluruh karyawan.

Baik, kembali ke topik. Karena nggak berfaedah ngomongin Si Nyai Ronggeng.

"Ngomong-ngomong, lo tadi mikirin jodoh?"

Daeyeol mengangguk.

"Pacar lo minta dilamar?"

Daeyeol memasukkan sesuap makanan ke mulutnya. "Kalau punya pun udah gue lamar dari lama, Na. Gimana mau ngelamar kalau calon aja nggak punya? Gue mau ngelamar apaan? Kaktus?" Ujarnya kesal sambil menunjuk ke tanaman kaktus hias yang dipasang di samping jendela kantin.

Hana tertawa, "Lagian lo umur segini masa nggak punya pacar sih? Aneh banget. Jiae aja bau-baunya udah mau married."

Ya, mereka bertiga teman semasa SMA.

"Ngaca dong, Na. Lo sendiri sekarang umur berapa? Lo juga nggak punya pacar. Padahal banyak yang nembak lo, tapi lo tolak."

KAN GUE NUNGGUIN ELO BAHLUL.

Hana nggak akan ngomong begitu. Jadi, dia hanya menjawab, "Belum ada yang pas aja."

"Emang cari yang kayak gimana?"

KAYAK ELO, TOLOL.

"Eum, yang seiman tentu saja. Terus baik, nggak jaim dan cari muka gitu, apa adanya lah. Terus dia baik dan menghormati perempuan."

"Widih, siapa tuh? Kasih tahu gue lah. Siapa tahu gue bisa bantu lo deket sama dia."

Udah deket, nih duduk berduaan sama dia.

"Lo kenal dia kok, Yeol. Akrab banget malah."

Daeyeol mengerutkan dahi seiring otaknya  berpikir keras. "Siapa? Kihyun? Minhyuk? Aron?"

Hana menggeleng keras.

Daeyeol berpikir lagi, lalu matanya melebar. "HAH? JANGAN-JANGAN SUNGJONG?"

Hana langsung membekap mulut Daeyeol karena manusia itu teriak terlalu keras sampai-sampai karyawan lain langsung noleh ke arah mereka. Termasuk orang yang diomongin.

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Where stories live. Discover now