🏘️ ternyata

272 39 2
                                    

"Kenapa lo di sini?"

Pagi telah datang. Sejak semalam Chaewon duduk di samping ranjang Felix. Waktu kemarin malam Felix sadar, Chaewon belum sempat berbicara karena Felix sudah dikerubungi dokter dan perawat untuk diperiksa keadaannya. Setelah itu Felix tertidur dan baru terbangun saat ini.

Chaewon ingin meraih tangan Felix, namun laki-laki itu menjauhkan tangannya perlahan. Chaewon tersenyum kaku.

"Maaf," ujar Chaewon.

"Buat apa?"

"Semuanya."

Felix membelakangi Chaewon dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Ini bukan salah lo."

"Tapi gue nyembunyiin ini semua dari lo, Felix."

Felix tetap diam.

"Udah lama gue tahu tentang ini semua, udah lamaaa banget. Awalnya gue nggak percaya sama apa yang diceritain Bunda, tapi setelah ngelihat bukti sebanyak itu, gue nggak bisa boongin diri gue sendiri tentang fakta ini. Gue tahu, gue tahu kalo selama ini lo ada rasa sama gue. Manusia bego macam mana yang nggak peka dengan kode-kode gamblang yang tiap hari, bahkan tiap detik lo sampein ke gue."

Chaewon menyentuh kepala Felix. "Lihat gue bentar."

Mereka terdiam selama beberapa saat. Kemudian Felix perlahan membalik tubuhnya lalu dibantu Chaewon untuk duduk. Segera setelah Felix menemukan posisi yang pas, Chaewon memeluk erat Felix.

"Maaf, Lix. Sebelum gue tahu kalo kita kembar, dan bahkan sebelum lo kenal gue, gue pernah suka sama lo."

Hati Felix mencelos ketika mendengar pernyataan Chaewon. Matanya mulai memanas namun ia menahannya kuat-kuat. Ia hanya mampu mendengar isakan Chaewon dalam diam.

"Gue masih nggak bisa nerima fakta ini."

Chaewon melepas pelukannya lalu menangkup wajah Felix.

"Lihat jelas-jelas wajah gue. Mata, hidung, bibir, bahkan bentuk wajah kita sama. Lo nggak ngerasa aneh tentang tanggal lahir kita yang juga sama? Lo nggak ngerasa aneh kenapa waktu kita pertama kali ketemu, kita langsung klop? Itu bukti kalo kita emang punya ikatan darah," jelas Chaewon dengan mata yang penuh air mata.

"Bukti itu nggak cukup," sanggah Felix.

Chaewon mengambil ponsel dari sakunya kemudian memberikannya pada Felix. Felix menatap layar ponsel Chaewon dengan seksama. Ponsel itu menampakkan foto dua bayi kembar yang tengah tidur.

Layar tergeser kemudian menampakkan foto ketika mereka sudah berumur kurang dari satu tahun. Foto selanjutnya adalah dokumen dari rumah sakit yang menyatakan bahwa ada dua bayi kembar perempuan dan laki-laki yang lahir pada tanggal 1 Agustus 2000.

Lalu foto terakhir adalah akta kelahiran setelah Chaewon diangkat anak oleh Bundanya, sehingga nama keluarga mereka berbeda.

Masih ingin menampik fakta, namun bukti yang ia lihat sudah cukup menjelaskan semuanya.

Chaewon kembali memeluk Felix.

"Nangis aja. Nggak papa. Cowok juga boleh nangis kok."

•••

"SEMUANYA AYO BANGUN!!!"

Jam baru menunjukkan pukul setengah enam pagi, tapi Jisoo dan Yein sudah berkeliaran untuk membangunkan semua orang.

Yein menyuruh Tag yang lagi membasuh muka di wastafel untuk membangunkan manusia-manusia di lantai satu, sedangkan ia bertugas di lantai dua. Jisoo pergi ke halaman dengan membawa radio lalu meletakkannya di atas meja.

[1] Slice Of Life : BONG'S HOUSE✓Where stories live. Discover now