Part 01🌻

78.7K 5.3K 212
                                    

Assalamualaikum, Gus. Selamat datang! -Liana Almatin

===

"Gus Albar Fatahillah." lirih perempuan 22 tahun saat membaca nama dibalik foto pria dewasa yang telah menghalalkannya seminggu lalu walau posisinya hingga sekarang masih berada di pesantren tempatnya ngaji.

Secepat ini semua hal baik terjadi padahal dia saja masih belum kepikiran menikah, apalagi boyong dalam waktu dekat, karena telah keasikan berkhidmah di pondok.

"Mbak Lianaa!" Sebuah panggilan dari jauh tiba-tiba terdengar. "Mbak Lianaaa!"

Santriwati ayu bernama Liana Almatin itu menoleh ke sumber suara dan mendapati sahabatnya berlari tergopoh-gopoh ke arahnya. Ia pun hanya berdecak sambil menggumam ....

"Kenapa lagi dia ...?" Liana melengos, tak mau tau bagaimana keadaan Syarifah yang sudah ngos-ngosan di belakangnya.

"Mbak Lii! Sampeyan harus tauu!" seru Syarifah sangat heboh yang datang dari ndalem atas dawuh Ibu Arafah.

Dengan tampang lempeng,  Liana tetap menanggapinya. "Ada Habib atau Gus siapa lagi Fah yang datang?" tanyanya lembut.

Rasa-rasanya tiap hari kehebohan Syarifah Husna bermarga Alhasani itu hanya seputar Gawagis dan Habaib yang sowan, mungkin kali ini benar lagi. Semua teman dekat pun tak tahu lagi bagaimana cara pikir Syarifah, begitu tergila-gila dengan pria bernasab walau pada akhirnya pun dijodohkan.

"I-itu ... i-itu loh," ucap Syarifah terputus-putus karena napas berhembus tak beraturan.

"Itu apa, Fah?" tanya Liana seraya menyimpan foto suaminya ke lipatan sorban lalu menarik temannya untuk duduk. "Ngomong pelan-pelan aja, aku selalu sabar mendengar cerita gus-gus habib-habib mu itu kok," sarkasnya lembut.

"Tarik napaaas ... buang!" Monolog Syarifah sambil menstabilkan napas. "Aduh Mbak, ituu ..., anu suami Mbak Li udah di ndalem sekarang." Syarifah berbicara sangat cepat setelah napas agak berderu normal.

"Hah? Apa?" cengo Liana, ingin memastikan saja ucapan Syarifah yang mungkin dia salah dengar.

"Iiih, ituuu, suami Mbak udah datang, Gus Albar Fatahillah dataaang!" Ulang Syarifah.

Liana mengerjap-ngerjap, benarkah?

"Huhu romantis banget. Pulang mondok di jemput suami, pingin akutuh," Syarifah melengkungkan bibir ke bawah, iri sekali.

"Apa sih kamu, gak jelas." Liana mengeplak pelan lengan dia.

"Udahlah Mbak, ayo ikut! Sampeyan tuh dipanggil Ibu tauk," ujar Syarifah membahaskan Bu Nyai dengan sebutan Ibu seraya menarik tangan Liana untuk dibawa ke ndalem.

"Pelan-pelan aja, Fah!" tegur Liana ketika Syarifah menarik tangannya kasar.

"Gak! Gak bisa! Gak sabar aku pingin liat suami Mbak Liana." ujar Syarifah sangat bahagia sambil terus menarik tangannya hingga membuatnya mendengus kesal.

~~~

"Oalah, jadi njenengan ini suaminya nduk Liana to, Gus?" tanya Ibu Arafah setelah menyodorkan teh padanya yang datangnya ini selain karena mau bersilaturahmi juga mau memboyong santrinya.

Gusmu Imamku √Where stories live. Discover now