"Bayi bro!" ujar Yoongi dengan raut yang tegang. Wajah putih alami nya dihias rona pucat pasi yang sangat mengkhawatirkan.
"Hah?! Serius hyung!" lontar Jungkook masih bersembunyi di belakang tubuh Namjoon.
"Gak bisa bedain lagi serius dan becanda ya lo! Serius lah!" seloroh Yoongi.
Keenam cowok itu mendekat ke Yoongi setelah Yoongi membuka kedua daun pintu dan alhasilnya terbuka lebar.
Hampir sama dengan Yoongi, tidak ada yang tidak terkejut mendapati pemandangan miris ini. Antara percaya atau tidak, ketujuh makhluk mungil tergeletak di sebuah tas berbeda tanpa selimut di depan rumah mereka.
Dan yang memilukan, mereka tengah menangis mungkin karena dingin dan kelaparan. Dibilang horror, tidak. Mereka bukan ghaib. Ini malah sangat ironis.
Tangisan ketujuh bayi itu pecah. Tujuh namja penghuni rumah inibmematung di ambang pintu, bingung harus berbuat apa pun tidak tahu berapa usia mereka dan apakah sudah bisa merasakan suatu kondisi.
Sampai, Yoongi mengambil keputusan.
Yoongi mendorong teman-temannya sampai dalam lalu menarik daun pintu dan segera menutupnya.
"HYUNG! LO APA-APAAN!" teriak Hoseok tak terima. Bayi-bayi yang sangat memprihatinkan, bahkan tidak bisa dielakkan mereka terkena cipratan hujan.
"Kita semua halusinasi. Ini karena kurang tidur. Makanya jangan dipikirin, kita tidur sekarang!" putus Yoongi.
"Mereka kedinginan Hyung!"
"Lo masih percaya tipu muslihat? Rumah ini terkutuk makannya kita dibuat bodoh tau ngga?"
"Ini masalahnya kenapa mereka ada dirumah ini?" Namjoon menengahi.
"Gue bilang itu cuma halusinasi!" tegas Yoongi.
"Gak mungkin! Kita semua dengar tangisan mereka, lihat bareng-bareng wujud mereka! Gak mungkin cuma halusinasi!" balas Hoseok yang langsung naik pitam.
"Ya terus lo mau gimana?!" sentak Yoongi yang nyaris meledak emosinya. Mereka jadi malah membeda-bedakan anggapan menurut sudut pandang masing-masing. Hoseok yang tidak mau kalah, Yoongi yang ngotot, dan lainnya hanya menunggu keputusan yang jelas.
"Siapa sih yang buang? gak guna banget bikin anak terus dibuang!" ketus Jimin yang mulai lelah mendengar tangisan bayi-bayi itu.
"Suruh mereka masuk dulu woy!" seru Taehyung.
"Mereka bayi, ya belum bisa jalan!" balas Jimin.
"Ya kita gendong lah!"
"Emang lo bisa gendong!"
"Ngeremehin gue lo?"
"Woy udahan itu gimana bayinya!" sela Seokjin sambil berkacak pinggang.
"Ah banyak omong lo pada!"
Hoseok mengabaikan pertikaian semua temannya dan memilih menyelamatkan lebih dulu nyawa para manusia di depan rumah mereka. Hoseok yakin mereka kedinginan.
Setelah Hoseok membuka pintu, keadaan masih sama. Pernyataan kosong bila menganggap ini semua tipuan sihir. Bahkan Hoseok bisa menyentuh kulit lembut mereka.
Jimin yang tadinya berdebat dengan Taehyung menyusul Hoseok dan terpana pada satu sosok bayi yang entah kenapa begitu melihatnya, hati Jimin langsung melunak. Dia sangat lucu.
Kim line menyusul. Bagaimanapun sosok mereka, jika sudah bertemu anak kecil terutama yang belum bisa bicara, mereka langsung menyebut 'KIYOWO' berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BabyGuard 𖠌
Fanfiction[end | bukan bxb] ❝Mereka jatuh dari langit? Atau keluar dari batu?❞ Menjadi ibu tanpa ayah? Mungkin ada alasannya kali ya? Tapi Menjadi ayah tanpa ibu. Itulah hal aneh yang dialami ketujuh manusia setelah sekitar puluhan tahun tinggal di bumi ini...
