CHAPTER 24 [BabyGuard] - I'm Here

1.1K 223 15
                                    

"Mochi?"

"MOCHI!" Jimin mendobrak pintu berulang kali.

"JIMIN SSI! BERHENTI! GAK ADA GUNANYA BERTINGKAH BODOH SEPERTI ITU!!" Sentak Yoongi memperingatkan. Dia yakin adiknya hanya berhalusinasi saja. Menambah keruh keadaan.

"Gue denger suara mochi! Jelas hyung!"

"Jimin-ssi! Berhenti mengada-ada!" tambah Seokjin.

"Geunde.."

"Gue denger suara! Ya! Suara bayi!" Jungkook menyahut. Bukan sekedar kata penghibur saja, dia memang mendengar suara bayi.

"Jinjja?" Taehyung bangkit dari duduknya. Dia yang masih punya banyak harapan.

"Apa salahnya kita coba membuka pintu ini, apapun yang sebenarnya terjadi, kita harus menerimanya," Namjoon   menyemangati.

Di depan pintu, Jimin, Jungkook, Taehyung dan Yoongi bersiap. Dengan sekali anggukan yang meyakinkan, mereka berempat mendorong pintu itu bersama-sama. Pintu yang cukup keras dan sulit dibuka begitu saja.

Dobrakan kesatu, tidak ada hasil apa-apa. Dobrakan kedua, engsel pintu mulai bergerak, dan..

BRAK!!!

Ketujuh pria itu berhasil masuk ke dalam gudang. Disana minim sekali pencahayaan. Mungkin hanya mengandalkan beberapa atap kaca di setiap sisi ruangan.

"MOCHI! HOBI! RJ! RAPMON! TATA! KOOKIE! SUGA!"

Bangtan berteriak sekeras yang mereka mampu. Rasanya urat-urat leher seakan putus karena teriakan itu. Tapi mereka enggan menyerah.

Disisi lain..

Suara itu menyapa lembut telinga mereka. Hati mereka berkata : "Itu suara ayahku," Suara yang sangat mereka rindukan, seperti suara yang mengalun dari surga.

Bolehkah saat ini mereka tersenyum? rasanya sulit sekali meregangkan wajah ini.

Bayi-bayi itu tergeletak lemah. Bernafas sulit, terus bertahan pun sakit. Apa tangan ini masih mampu menggapai udara, agar ayah mereka tahu mereka dimana?

Percayalah, saat itu mereka mengharapkan dekapan sang ayah. Tubuhnya begitu lemah. Masih adakah waktu bagi mereka untuk bersama ketujuh ksatria tanpa kuda itu? Mereka yang selalu menyayangi segenap hati, tidak mengeluh walau nyatanya lelah, mereka yang mencintai setulus hati walau pada kenyataanya, mereka bukanlah siapa-siapa.

"MOCHI!" Ingin sekali Mochi menyahut suara itu. Park Jimin, adalah nama yang berusaha Mochi ingat sampai sekarang. Pria yang tanpa lelah mencintainya, pria yang begitu dia idolakan saat ini.

Jimin berlari kearahnya lalu mendekap Mochi dalam pelukannya. "Mochi, ini Appa bae.. Ini Appa," ucap Jimin bergetar. Jimin tak kuasa menahan air mata lebih lama. Hatinya remuk hancur melihat Mochi dengan wajah pucat pasi. Kelopak matanya terkulai, namun Mochi masih berusaha bernafas.

Apa yang membuat air mata itu semakin deras?

Mochi tersenyum padanya dan berusaha memanggilnya.

"Ap..pa..?" panggil lemah bayi mungil itu.

"Appa disini, sayang.. Jangan takut lagi, bertahanlah.."

Taehyung berjalan perlahan, mendekat ke sosok bayi yang telah memberinya banyak hal tentang kehidupan.

Taehyung berlutut di depannya, begitu pucat wajahnya sampai Taehyung tidak berani menatap matanya. Taehyung merengkuh tubuhnya yang lemah, dan mendekapnya erat.

Satu kata yang terucap di dekat telinganya, "Ba..ba.." ya, Tata mengucapkan kata itu susah payah. Kata yang mampu meneteskan beribu air mata pria itu dengan cepat. Dia menangis sejadinya.

BabyGuard 𖠌 Where stories live. Discover now