[end | bukan bxb] ❝Mereka jatuh dari langit? Atau keluar dari batu?❞
Menjadi ibu tanpa ayah?
Mungkin ada alasannya kali ya?
Tapi
Menjadi ayah tanpa ibu.
Itulah hal aneh yang dialami ketujuh manusia setelah sekitar puluhan tahun tinggal di bumi ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seoul.
Kota penuh gemerlap, dimana penduduknya mayoritas seorang Idol. Kehidupan mewah, cara instan, kemilap malam, keindahan pemandangan, gaya hidup, budaya, adat, destinasi, pribuminya, dan apapun yang ada disana terkesan unik untuk diulik.
Perlu kita ketahui. Bahwa kehidupan di Korea tak seindah drama yang diciptakannya. Mereka disiplin, dan pekerja keras. Maka tak heran bila mereka mempunyai suatu mimpi mereka akan berjuang sepenuh hati menggapai mimpi itu walau harus jatuh bangun terlebih dahulu.
Bangtan, adalah contoh yang harus kita ketahui dan mengambil hikmah dari perjalanan hidup mereka yang penuh perjuangan. Bukan sulap mereka bisa ada di posisi seperti sekarang. Mereka yang dulu diabaikan, tidak dihargai, disepelekan, dan dikesampingkan kini dinomorsatukan dalam beberapa hal.
Mereka Bangtan yang kita kenal, tak salah bila besar sekali cinta Army pada mereka. Bahkan semakin hari, kiranya kadar cinta Army semakin besar.
Sekarang waktu menunjukan pukul sepuluh pagi. Bangtan keluar dari mobil van hitam dan langsung menuju apartemen mewahnya di Itaewon Class. Tempat tinggal yang sangat berkelas.
Lee hyun berbeda arah dengan mereka karena dia juga harus pulang ke rumahnya.
"Ini rumah kalian, sekarang."
Begitulah yang diucapkan para Bangtan pada bayi-bayi mereka. Entah itu Rapmon, RJ, Suga, Hobi, Mochi, Tata dan Kookie mereka hampir berekspresi sama. Tercengang.
Dalam pikiran Kookie, ini saatnya aku mencari kembaran Daddy.
Dalam pikiran RJ, disini pasti banyak makanan.
Dalam pikiran Rapmon, semoga Pipu tidak bertemu nuna cantik disini.
Dalam pikiran Mochi dan Hobi, aku akan menguasai tempat ini.
Dalam pikiran Tata, planet apa ini?
Dalam pikiran Suga, aku ingin tidur! bapak-bapak ini terlalu banyak bicara. Dimana kamarnya ya?
Tapi itu hanya dalam pikiran mereka, mereka tetaplah bayi kecil yang kadang berekspresi sama. Perasaannya mudah ditebak, kalau menangis mereka lapar atau mengantuk, kalau tertawa artinya mereka bahagia. Simple.
"Kalian sudah kembali,"
Bangtan yang berada di ruang utama apartemen mereka menoleh ke sumber suara. Suara yang tidak asing lagi dan mudah ditebak. Manager Sejin.
