(QiXin) That's Ok, I'm Yours 2

832 97 39
                                    


VOTE???

.




.


.


.

bintangnya jan lupa ⭐⭐⭐

.


.

.


.


.


.



.


Pukul dua siang. Cuaca cukup panas membuat Chengxin terus menerus mengibaskan tangannya di sekitar wajahnya, belum lagi terik matahari yang menyilaukam mata dan menbakar kulitnya. Jika bukan karena putranya, Ia tidak akan rela melakukan hal seperti ini.

Dirinya mendesah lelah. Sepengetahuannya Ia sudah dengan benar membaca jadwal pulang Xinhao yang Jiaqi kirimkan kepadanya. Apa masih lama anak itu akan keluar? Ia tidak enak menitipkan Jiaxin pada tetangga mereka.

"Putraku, Apa kau berteman dengan Ma Xinhao?"

Pendengaran Chengxin menajam saat seseorang menyebut nama putra sulungnya. Atau adakah anak dengan nama yang sama dengan Ma Xinhao nya?

"Tentu! Dia teman yang baik, ma" jawab anak di samping ibu muda itu.

Chengxin akan sangat senang jika Xinhao yang dimaksud adalah putranya. Xinhaonya menjadi teman yang baik bagi anak lain. Bukankah itu terdengar membanggakan?

"Benarkah? Bagus, besok kita bawakan Xinhao bekal, mengerti?"

Hey, ada apa dengan Xinhao? Kenapa harus membawakan bekal untuk putranya? Apa benar yang dimaksud adalah putranya? Tapi Chengxin pikir membawakan bekal itu sedikit berlebihan. Lagipula Xinhao juga pasti akan membawa bekalnya sendiri.

"Memang kenapa, ma?"

"Bukan apa-apa"

"Mama!! Ayo pulang!!"

Chengxin terus mendengarkan ocehan sepasang Ibu dan anak tadi dengan sesekali mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sangat putra

"Tunggu sebentar. Hey, apa papa-nya Xinhao tidak datang menjemput? "

Tunggu, apa? Papa-nya Xinhao? Apa urusan para ibu muda ini dengan suaminya?

Tidak, Chengxin tidak cemburu. Dia hanya heran saja.

Baiklah, kali ini Chengxin berharap bahwa ini bukan Ma Xinhao-nya yang sedang para ibu muda di depannya ini bicarakan.

"Semoga saja dia datang. Tsk, bagaimana bisa ada papa setampan itu"

Ia tahu suaminya itu cukup tampan. Suatu kebanggaan memang mendengar hal itu. Tapi tetap saja tidak ada yang boleh menikmati ketampanan itu kecuali dirinya. Dan membicarakan suaminya tepat di hadapannya ini sangat tidak sopan asal kau tahu.

'Ding Chengxin, apa salahnya terlahir tampan?'

Dan perkataan menjengkelkan suaminya itu tiba-tiba terngiang di kepalanya. Menyebalkan!

Ingin rasanya Chengxin berteriak

'Hey! Dia suamiku!!'

Tapi Chengxin harus menahannya. Siapa tahu yang mereka bicarakan bukan Jiaqi-nya? Baiklah, Chengxin harus menahannya.

Tapi kenapa suhu di sini semakin panas?

"Ah, aku benar-benar iri dengan Wali Kelas Junlin,dia bercakap-cakap dengan papanya Xinhao lama sekali"

时代少年团 - Teens In Love StoryWhere stories live. Discover now