(QiXin) Is It Too Late to Say I Love You? (5)

610 73 72
                                    











Alooo~


Ehehehehe aku nongol lagii~

Vote & komentarnya ditunggu~ ❤


VOTE?

Rasa pening kembali menghampiri Chengxin. Kepalanya serasa kian berputar dan rasa mualnya menjadi-jadi. Apa hanya karena udara dingin Ia menjadi seperti ini?

Menyalahkan apa yang telah terjadi tidak akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Mungkin sedikit istirahat akan membuatnya lebih baik. Dengan itu Chengxin memilih menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Dia berusaha sekeras mungkin untuk memejamkan matanya dan mencoba tertidur. Tapi nyatanya semua tidak semudah itu. Terlebih perutnya yang terasa sangat tidak nyaman. Dia pikir dia perlu mengisi perutnya walau hanya dengan sedikit nasi. Karena itu Ia kembali menurunkan selimutnya dan turun dari ranjang. Tubuhnya sangat lemas, ini tidak seperti biasanya.

Baru setelah Ia berada pada posisi berdiri, rasa mual semakin memukulnya. Dengan tenaga yang masih Ia miliki, Ia berjalan dengan cepat ke kamar mandi.

Selanjutnya suara bising dari dirinya memenuhi ruangan. Lagi-lagi dia mengeluarkan isi perutnya. Tidak sepenuhnya benar. Karena perutnya bahkan kosong sejak semalam.

"Hahhhh" Chengxin membuang napas setelah membasuh mulutnya.

Dahinya berkeringat dan tangannya bergetar. Tubuhnya semakin lemas. Bahkan kakinya rasanya kewalahan menopang berat tubuhnya. Hingga Ia harus menurunkan tubuhnya dan berjongkok di lantai kamar mandi.

Chengxin pikir, terus berada di sini tidak akan membuatnya merasa lebih baik. Tangannya yang bergetar mencari sesuatu yang bisa Ia gunakan sebagai tumpuan. Meraih ujung wastafel, Chengxin kemudian berjalan keluar kamar mandi dengan cukup kesulitan.

Lagi-lagi saat Ia mengambil posisi berdiri, kepalanya semakin berdenyut nyeri dan berputar hebat. Tapi Ia memilih untuk mencoba menguatkan dirinya, menggelengkan kepalanya dan berjalan cepat kembali ke ranjangnya.

Sepertinya itu bukan pilihan yang tepat, semakin Ia melangkah semakin kepalanya berputar dan perutnya terasa tidak nyaman. Tidak hanya pelipisnya yang dibasahi keringat dan bibirnya yang pucat, kini sudut matanya turut berair karena rasa tidak nyaman.

"Tidak bisa seperti ini" lirih Chengxin dengan napasnya yang tersenggal.

Dia pikir dia sudah sangat dekat dengan dengan ranjangnya, tapi tanpa Ia sadari dia belum sedekat itu hingga mengakibatkan tubuhnya terjatuh di samping meja nakas.

Chengxin menyadari bahwa saat itu Ia benar-benar kehabisan tenaga untuk melanjutkan semua ini. Dengan salah satu tangannya yang menyangga tubuhnya di atas lantai, Chengxin mencoba meraih ponselnya di atas meja nakas.

Tiba-tiba saja matanya serasa memburam dan keringatnya semakin deras

"Hubungi aku jika membutuhkan sesuatu"

Ya. Chengxin tidak akan tahu kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi pada dirinya jika dia kehilangan kesadaran saat ini. Dia mencari nomor ponsel Jiaqi dengan susah payah karena jemarinya tak berhenti bergetar dan matanya memburam.

Tunggu--

Apakah Ia akan mengganggu Jiaqi?

Tentu saja.

Dia sudah berjanji untuk merawat dirinya sendiri. Jika dia menghubungi Jiaqi Ia harus membuat Jiaqi mengorbankan pekerjaannya hanya karena dirinya. Membuktikan Chengxin gagal dalam menepati janjinya. Sungguh tidak berguna.

时代少年团 - Teens In Love StoryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora