First Love Confession (2)

624 66 23
                                    


HAIIIII ~~~~ 😍😍😍










Komen kuyy 😘😘😘😘😘
Seneng aku tuh bacanya 😘😘















VOTE??

Keduanya menyelesaikan makan malam. Sesekali berbagi cerita hingga tanpa sadar suasana restauran menjadi sepi. Beberapa pengunjung telah meninggalkan tempatnya. Menandakan bahwa keduanya harus berpisah sekarang ini.

"Sepertinya malam begitu singkat untuk berbagi cerita setelah sepuluh tahun berlalu" hela napas berat terdengar dari Haoxiang. Tatapannya menyiratkan banyak kekecewaan.

Junlin melirik ponselnya. Benar saja, waktu sudah menunjukkan nyaris tengah malam.

"Dimana kau tinggal? Aku akan mengantarmu" Haoxiang mengambil inisiatif untuk berdiri dari duduknya.

Mengakhiri pertemuan mereka kali ini dengan berat hati.

"Tidak perlu repot-repot seperti ini"

Bisa saja tawarannya menjadikan Junlin tidak nyaman. Jika saja pemuda itu telah membawa kendaraan pribadinya.

"Aku bisa pulang dengan memesan taxi"

Tapi mendengar kalimat lanjutan Junlin membuat Haoxiang kembali bersemangat,
"Aku akan mengantar mu. Jangan terlalu dipikirkan"

Haoxiang meraih tangan Junlin. Menggenggam jemarinya dan membawanya berjalan beriringan.

Ini sangat aneh. Junlin menjadi berdebar. Apa Ia yang berlebihan? Atau Haoxiang yang berlebihan?

Keduanya berjalan beriringan dengan bergandengan tangan seolah benar-benar seperti pasangan yang sedang berkencan. Setelan formal Haoxiang sangat kontras dengan pakaian cerah Junlin. Membuat orang-orang yang keduanya lewati dapat dengan mudah menyimpulkan mana yang 'memberi' dan mana yang 'menerima'.

Junlin menjadi canggung dan mulai berpikir dalam diam.

Apa ini artinya keduanya telah berkencan? Ia belum pernah menjalani kencan buta jadi Ia sangat bingung dan tidak paham. Dan bukankah Haoxiang datang hanya untuk mewakili temannya? Bukan benar-benar memiliki niat untuk kencan buta.

"Masuklah"

Bahkan Haoxiang memiliki inisiatif untuk membukakan pintu mobil untuknya. Junlin bisa gila!

Dengan canggung, Junlin memasukinya. Hanya dengan melihat suasana di dalam mobil Haoxiang membuat Junlin yakin bahwa pemuda ini telah benar-benar berhasil dalam karirnya.

"Maaf merepotkanmu. Tiga hari yang lalu sepupuku pergi dengan mobilku dan nasib buruk menimpanya. Itu sedang dalam perbaikan dan aku tidak bisa menggunakannya. Jadi harus merepotkan mu" jelas Junlin tentang nasib mengenaskan mobil satu-satunya.

"Tidak merepotkan sama sekali. Lalu apa sepupumu baik-baik saja?"

"Aku bersyukur tidak ada cedera serius selain pada mobilku"

Suara tawa ringan terdengar. Haoxiang menertawakan nya, tapi itu tidak membuat Junlin merasa kesal sama sekali. Dia justru turut menyunggingkan bibir mengingat kalimatnya.

"Uh? Apakah hujan?" Junlin menoleh ke luar jendela mobil, dan benar saja beberapa titik air mulai menghiasinya dan menghalangi pandangan.

"Apakah ini akan lama?" gumam Haoxiang namun masih bisa didengar Junlin.

Junlin menjadi tidak enak hati. Gara-gara mengantar pulang dirinya, Haoxiang jadi harus terjebak hujan seperti ini. Belum lagi lalu kintas cenderung macet saat hujan turun. Sungguh merepotkan. Dengan itu kepalanya tertunduk lesu. Terlaku merasa bersalah hingga tidak mampu berkata-kata.

时代少年团 - Teens In Love Storyजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें